Sungai Meluap, Konut dan Konsel Terendam Banjir

Sungai Lasolo Mulai Meluap, Warga Dihimbau Waspada
LUAPAN SUNGAI - Sungai Lasolo mulai meluap dan masuk kepemukiman warga di Kecamatan Asera dan Andowia sejak Selasa dini hari ( 22/5/2018) sekitar pukul 04.00 wita.(MURTAIDIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir akibat dari meluapnya sungai di wilayah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra Boy Ihwansyah mengatakan, berdasarkan laporan dari timnya, banjir terjadi karena meluapnya sungai Walalindu di Konut.

Kepala BNPB Boy Ihwansyah
Boy Ihwansyah

Sehingga menyebabkan tiga kecamatan di Konut terendam banjir. Dia menyebutkan kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Wiwirano, Langgikima, dan Landawe.

“Akibatnya, beberapa akses jalan terputus, tanah longsor, dan banjir,” ujar Boy saat ditemui di Kantor BPBD Sultra, Selasa (22/5/2018).

(Baca Juga : Banjir Konut, Jalur Darat Penghubung Sulteng dan Sultra Lumpuh)

Sama halnya di Konsel juga terjadi hal serupa karena meluapnya sungai Laeya. Menyebabkan sebagian wilayah di Kecamatan Punggaluku teredam banjir.

Sebutnya, hal ini disebabkan karena intensitas hujan yang cukup tinggi. Selain itu, akibat rusaknya beberapa ekosistem di hulu. Karenanya, kemampuan daya tampung air di hulu, tidak maksimal.

Pria berkacamata ini menambahkan penyebab banjir akibat banyaknya pengrusakan hutan dan eksploitasi tambang di wilayah itu.

Olehnya itu, untuk sementara guna membantu masyarakat yang tertimpa banjir, BPBD Sultra telah memberikan bantuan berupa perahu karet dan logistik.

(Baca Juga : Walhi Sebut Aktivitas Tambang dan Kelapa Sawit Penyebab Banjir Bandang di Konut)

“Saya belum tahu juga sudah sampai apa belum, karena katanya semalam terhambat karena jalanan putus,” tambahnya.

Menurutnya, ancaman bencana yang terjadi di semua daerah atau wilayah di Sultra berbeda. Seperti daerah kepulauan ancaman yang biasa terjadi yaitu puting beliung. Sementara kalau di daratan umumnya banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.

“Kalau titik rawan, tentunya semua daerah punya titik rawan bencana, tapi jenis ancaman bencananya yang berbeda,” tutupnya. (A)

 


Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini