ZONASULTRA. COM, ANDOOLO – Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati meminta komitmen Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberdayakan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat melakukan kunjungan kerja terkait diseminasi Dana Desa (DD) di Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto.
“Pak Bupati kalau saya bisa sarankan, bersama jajaran pejabat daerah, untuk kegiatan pembangunan menggunakan tenaga kerja loka dan kontraktor lokal supaya memberikan dampak yang berkesinambungan,” kata Sri Mulyani saat menyampaikan sambutanya diikutitepuk tangan dari warga yang hadir.
Penggunaan tenga kerja lokal kata Sri dalam proses pembangunan akan memberikan dampak positif, membantu mendukung perputaran perekonomian daerah sekaligus perluasan kesempatan kerja bagi warga.
(Baca Juga : Mentri Keuangan Resmikan RSUD Konawe)
“Seumpama kita setiap tahun mentransfer 650 miliar, terus 225 miliar plus 120 miliar, semuanya kalau uang itu dia berputar terus di satu daerah maka rakyat akan semakin sejahtera, makin adil dan daerah akan maju ” ungkapnya.
Lebih jauh Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, jika hal itu bisa dilakukan disetiap daerah maka maka akan memberikan dampak penguatan bagi negara karena pemerintah dan rakyat merasa saling memiliki satu sama lain.
“Saya berharap dana yang bersasal dari masyarakat dapat digunakan sebaik mungkin untuk kemakmuran rakyat,” harapnya.
Sri Mulyani juga mengapresiasi keberhasilan Pemda Konsel mendongkrak perekonomian daerahnya hingga mencapai 7 persenHal itu merupakan luar biasa karena pertumbuhan ekonomi tersebut telah melampaui angka pertumbuhan nasional.
Ditempat yang sama, Bupati Konsel Surunuddin Dangga memaparkan beberapa indikator pembangunan di Konsel yang mampu mendongkrak pendapatan peningkatan ekonomi daerah yang dipimpinya itu. Surunuddin juga melaporkan terkait pengelolaan dana desa. Katanya terdapat tiga kawasan pengembagan nasional di Konawe Selatan yakni, kawasan pedesaan prioritas nasional dengan pengembangan budidaya ikan kerapu, kawasan pengembangan Sapi Bali, dan kawasan prioritas nasional pedesaan dengan produk unggulan budidaya ikan.
“Kemudian ditahun 2017 Konsel berada diurutan ke 16 dengan struktur APBD yang paling banyak belanja insfrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta bidang-bidang lainya,” papar Surunuddin.
Surunuddin menjelaskan, sejak awal kepemimpinanya ditahun 2015 jumlah DD yang dikucurkan terus mengalami penigkatan.
Tahun 2015, kucuran DD mencapai 89,6 Miliar. Di tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 198,1 miliar. Selanjutnya di tahun 2017 terjadi lagi peningkatan mencapai 253,2 miliar. Kemudian di tahun 2018 kembali DD Konsel mengalami penurunan, angka yang ditransfer pemerintah 225 miliar. Selain itu dianggarkan pula Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD kabupaten. Setiap tahun kata Surunuddin terjadi peningkatan signifikan untuk penyaluranya. Tahun ini ADD untuk Konsel berada di angka 68,9 miliar
“Eksistensi DD dan ADD ini memberikan efek positif secara langsung kepada masyarakat juga kepada keuangan daerah melalui singkronisasi dengan sumber pendanaan lainya dalam pembangunan infrastruktur daerah, pengelolaan keuangan yang terencana dan efisien inilah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya ekonomi daerah ini,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Sultra ini berharap. Melalui acara diseminasi DD ini akan memberikan pencerahan, masukan juga petunjuk, serta arahan bagi pemerintah daerah sehingga tercapai masyarakat yang lebih sejahtera. (B)
Reporter : Erik Ari Prabowo
Editor : Tahir Ose