ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi resmi melepas ratusan relawan kemanusiaan yang tergabung dalam tim Satuan Tugas (Satgas) Anoa Sultra untuk gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Haru dan tangis mewarnai pelepasan ratusan relawan kemanusian ini.
Sedikitnya enam unit mobil roda enam dan lima unit mobil roda empat di berangkatkam menuju Palu dan Donggala. Ke-15 mobil tersebut membawa banyak kebutuhan logistik untuk para korban bencana yang ada di Palu dan Donggala.
Dari pantauan awak zonasultra.id, terdapat 469 dos air mineral, 832 dos mie instan, 137 karung beras 50 kilogram, 10 karung beras 25 kilogram, 10 karung beras 10 kilogram, 4 karung pakaian bekas layak pakai serta 32.776 paket obat-obatan.
(Berita Terkait : Potret Infrastruktur Kota Palu Sebelum dan Sesudah Gempa)
Tim relawan yang berjumlah 150 orang ini terdiri dari relawan BPBD Sultra, Dinas Sosial (Dinsos) Sultra, Tim Reaksi Cepat (TRC), Polda sultra, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kendari, tim media dan para medis, serta sejumlah awak media.
Gubernur Ali Mazi berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra ini dapat membantu kesulitan para korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala.
“Kita ada tim rescue, dapur umum, ada air bersih, nah tujuan kita adalah untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di sana. Itulah kenapa dari kemarin kita rapat koordinasi dengan seluruh Forkompimda,” jelasnya.
Ali Mazi menjelaskan, tim Satgas Anoa Sultra nantinya akan bertugas selama 10 hari ke depan. Tidak hanya menyiapkan dapur umum dan tim medis, tim Satgas Anoa Sultra juga disiapkan untuk membantu proses evakuasi para korban serta membersihkan puing-puing bangunan.
(Berita Terkait : Update Palu-Donggala, Gempa Kecil Susulan dan Munculnya Lumpur)
“Dan masih ada dua desa yang tenggelam, berarti mereka juga akan membantu membersihkan bersama-sama tim yang lain dari seluruh Indonesia. Tapi kita juga akan terus menggalang dana, untuk saudara-suadara kita di Palu dan Donggala,” tutupnya.
Tim Satgas Anoa Sultra sendiri akan menempuh perjalan darat selama kurang lebih 36 jam lamanya. Ekspedisi kemanusian ini akan menempuh rute sejauh 1.300 kilometer, melalui Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sultra dan Kabupaten Morowali, Sulteng. (B)