ZONASULTRA.COM, LAWORO – Wa Ode Atisai (49), pekerja migran asal Desa Wandoke, Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep), Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dipulangkan dalam kondisi sakit parah dari Malaysia, meninggal dunia, Senin (17/12/2018) sekitar pukul 04.00 Wita.
Wa Ode Atisai sudah dua hari tiba di kampungnya di Desa Wandoke dan mendapat perawatan medis dari Dinas Kesehatan Muna Barat. Perempuan yang menderita asma akut dan stroke ini tiba di kampung halamannya pada Jumat (14/12/2018) pagi. Almarhumah menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di Desa Wandoke.
“Biasanya kakak saya berdahak, tapi kemarin itu sudah tidak berdahak lagi, sampai subuh tadi meninngal dunia,” cerita Wa Ode Ridwana, adik almarhumah Wa Ode Atisai ditemui di rumah duka.
Sejak almarhumah di rawat di rumahnya, petugas kesehatan dari Puskesman Tikep yang mengontrol kondisinya. Selama dirawat, dia diberi makan bubur dan susu melalui selang.
“Kita sudah memberitahukan suaminya lewat telepon, hanya saja tidak diangkat kemungkinan La Pindaha masih tidur. Kita juga sudah memberitahukan teman-temannya yang di Malaysia sana untuk menyampaikan kabar duka ini,” ungkapnya.
(Berita Terkait : Sakit Parah, Pekerja Migran dari Mubar Ini Dipulangkan dari Malaysia)
Saat ditanyai mengenai diagnosa rumah sakit selama ibu lima orang anak ini mendapat perawatan medis, Wa Ode Ridwana menjelaskan bahwa selama dirawat di RS Malaysia kakaknya didiagnosa sakit paru-paru. Namun saat dirawat di RS Polri Keramat Jati Jakarta selama dua pekan, kakaknya didiagnosa mengidap penyakit stroke otak.
Dia menambahkan, selama kakaknya dan suaminya menjadi pekerja migran di Malaysia, anaknya yang masih sekolah tinggal dan dirawat oleh kakak dari suaminya. Sedangkan anak yang pertama sudah menikah dan tinggal bersama suaminya.
“Anak pertamanya itu bernama Wa Ode Sri Hartati (23) dia sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Anak kedua La Ode Ilman Hafian (21) berada di Kendari, anak ketiga La Ode Asmaul Husna (14) sekolah di Madrasah Tsnawiah kelas 3. Kemudian, anak keempatnya Wa Ode Sri Wulandari (12) duduk di bangku kelas 6 SD dan Wa ode Jumatin Husna (8) duduk di bangku kelas 2 SD,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Mubar Hidayat mengungkapkan turut berduka. Selama almarhumah dirawat, pihaknya sudah maksimal bekerja demi kesembuhannya.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, almarhumah menderita sakit strok sehingga mengalami penurunan kesadaran dan akhirnya meninggal dunia tadi subuh. Kita juga sudah memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepadanya,” ucapnya.
“Sejak kita jemput di Bandara Haluoleo, dan dari Kendari menuju Raha lewat kapal malam, kita terus mendampinginya. Saya berharap almahumah diberikan tempat di sisi Allah SWT,” ujarnya. (b)
