ZONASULTRA.COM, KENDARI – Di tengah perekonomian global yang masih tidak menentu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2019. Begitupun dengan perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diproyeksi tumbuh dengan capaian sebesar 6,8 persen hingga 7,2 persen pada tahun 2019.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra Minot Purwahono mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama non tambang yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan besar. Selain itu, peningkatan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi juga akan mendorong perekonomian pada tahun depan.
“Kita optimis, ekonomi kita tahun 2019 mampu tumbuh dengan baik,” kata Minot dalam acara Pertemuan Tahunan BI, Selasa (18/12/2018) malam di Grand Claro Kendari.
Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas menyambut baik proyeksi tersebut. Ia pun optimis jika pertumbuhan ekonomi Sultra dapat mencapai angka 7 persen.
Pasalnya, melalui program Garbarata dengan mencetuskan lima program pilar pembangunan Bumi Anoa, menurutnya bukan hal mustahil untuk mencapai hal tersebut, melalui kebijakan yang nantinya akan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah.
“Ada lima pilar, Sultra Cerdas, Sultra Produktif, Sultra Sehat, Sultra Bantuan keluarga miskin dan Sultra beradab,” ungkap Mantan Sekda Provinsi Sultra itu.
Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdulrahman Saleh yang turut hadir dalam acara tersebut juga menegaskan jika kerja sama yang baik antara pemerintah dan stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk mencapai target tersebut.
Sesuai tugas DPRD, ia pun mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap kinerja pemerintah agar setiap kebijakan yang dialokasi dalam penganggaran benar tepat sasaran dan sesuai visi misi pemerintah.
“Tentu kita pasti liat kan mana penting mana tidak, mana prioritas mana bukan,” pungkasnya.
Minot juga menyebutkan, inflasi Bumi Anoa pun diperkirakan dapat terkendali pada level 3,5 persen ± 1 persen. Ini karena koordinasi TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten kota akan terus meningkat, sehingga permasalahan pada sisi produksi, distribusi maupun kebijakan dapat diatasi.
Untuk diketahui, Pertemuan Tahunan Bank Indonesia diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan BI mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan BI.
Pertemuan dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas, Anggota Komisi XI DPR RI Amirul Tamim, Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurrahman Saleh, Forkopimda Sulawesi Tenggara, Walikota dan Bupati se-Provinsi Sulawesi Tenggara, Ketua DPRD Kota Kendari.
Kepala Dinas, Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Instansi Vertikal, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tenggara, Direktur Utama Bank Sultra, Pimpinan Cabang Bank Umum dan BPR, Pimpinan Media Massa, Perguruan Tinggi, asosiasi, tokoh masyarakat dan para pelaku usaha dengan tema “Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan”. (b)