ZONASULTRA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari akan memberikan sanksi tegas kepada sekolah yang tidak jujur saat mengisi data siswanya pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), termasuk nilai yang akan digunakan oleh mahasiswa untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019.
Hal tersebut diungkapkan Rektor UHO Muhammad Zamrun saat sosialisasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UHO 2019 di Auditorium Mokodompit, Sabtu (12/1/2019).
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh kepala sekolah tingkat SMA sederajat se-Sultra itu, Zamrun mengungkapkan sekolah yang kedapatan memalsukan data siswa akan dikenakan sanksi berupa blacklist untuk SNMPTN.
(Baca Juga : Ini Tiga Daerah Lokasi KKN UHO)
Zamrun mengatakan, di Kota Kendari sendiri, ada beberapa sekolah yang sudah dicurigai memalsukan data siswanya pada SNMPTN 2018. Tahun ini hal itu tengah dipelajari.
Jika pendataran kali ini pihak sekolah masih melakukan hal yang sama, maka dipastikan biarpun sekolah tersebut favorit serta nilai siswanya tinggi, dipastikan tidak akan lulus di SNMPTN.
“Jadi saya ingin isi dengan sejujur-jujurnya. Gak usah kawatir, kalau lulus pasti insyaallah lulus kok dengan nilai yang ada juga,” kata Zamrun.
Begitupun dengan bidikmisi, Zamrun juga mengharapkan hal yang sama, yaitu kejujuran pihak sekolah. Sekolah benar-benar mengusulkan penerima bidikmisi yang benar-benar merupakan siswa tidak mampu.
Bagi siswa yang orang tuanya PNS harap tidak diusulkan. Jika kedapatan anak PNS akan langsung dicoret, bahkan nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT)-nya akan dinaikkan.
“Untuk penghasilan orang tua juga diisi sejujur-jujurnya. Masalah nilai UKT itu sudah ada rumusnya. Intinya operator sekolah harap jujur saat memasukan data siswa,” ujar Zamrun. (b)
Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Jumriati
