ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Lima perangkat desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara(Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) diberhentikan secara sepihak oleh kepala Desa (Kades) hanya karena beda pilihan saat Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019.
Kaur pelayanan masyarakat Desa Bahari, Yusra (33) menjelaskan bahwa dirinya bersama empat rekannya dipecat tanpa ada teguran atau peringatan. Sebelumnya kades yang sama juga memberhentikan dua orang linmas yakni wahyu dan Ambo Asse, kaur pemerintahan Sudarmin,kaur umum Junaid.
“Kami jadi korban politik perhitungan Surat Suara langsung kami diberitahu akan dicarikan pengganti,” ungkap Yusra saat dihubungi Zonasultra.com, Minggu (28/4/2019).
Baca Juga : Merasa Tidak Dipilih, Caleg di Kolut Bongkar Rumah Warga yang Menempati Lahannya
Yusra menuturkan, awalnya dirinya tidak mengetahui alasan pemecatan sepihak tersebut, namun sebelumnya pihaknya mendapat ancaman dan tekanan dari sang kades yang mengarahkan kepada salah satu calon. Sehingga dirinya dianggapnya tidak bisa bekerja sama karena beda pilihan dan membuat sang kades kecewa sehingga ia menduga pemecatan dirinya atas unsur balas dendam.
Yusran merasa dizolimi atas tindakan sang kades tersebut, dan hanya mereka berlima harus menjadi korban. Dirinya pernah mengingatkan kades untuk tidak boleh memihak kepada salah satu calon, namum mendengar hal tersebut kades naik pitam.
“Saya tidak terima karena beda pilihan kami langsung dipecat dan kami juga tidak pernah melangar aturan di desa,” bebernya.
Yusra berharap ada kejelasan terkait permasalahan yang dihadapinya, dan ia akan mengadukan hal ini ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD).
Sementara itu, Kades Bahari Ruslan saat dihubungi telepon selulernya membenarkan penggantian lima aparatnya karena sudah tidak bisa diajak kerja sama, dan akan mencari penggantinya dalam waktu dekat ini. Namun, Bahar enggan mau menjawab saat ditanya terkait beda pilihan tersebut.
“Iya, saya ganti lima orang karena sudah tidak mau ikut sama saya,” tegas kades. (a)
