Harga Telur dan Bawang Putih di Mubar Melonjak Naik

H-1 Lebaran, Harga Telur di Pasar Lawa Naik, bahan pokok
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Jelang bulan Ramadan 1440 Hijriah pada 6 Mei 2019, harga telur ayam dan bawang putih di salah satu pasar tradisional Muna Barat (Mubar) sudah mengalami kenaikan.

Telur ayam yang biasanya dijual Rp 43 ribu per rak sekarang naik menjadi Rp 48.000 per rak, jadi mengalami kenaikan Rp 5 ribu. Harga bawang putih dari yang hari biasa dijual Rp 38 ribu per kg, sekarang naik menjadi Rp 55 ribu per kg, jadi mengalami kenaikan Rp 17 ribu.

Latif Usman (38) salah satu pedagang telur ayam, mengatakan terkait kenaikan harga telur ayam dari harga biasanya Rp 43 ribu naik menjadi Rp 48 ribu sudah menjadi kebiasaan. Sebab, setiap tahunnya menjelang bulan suci Ramadan harga telur ayam memang naik.

(Baca Juga : Jelang Ramadan, Harga Sembako di Kendari Berfluktuasi)

“Kalau harga telur ayam ini, memang hampir setiap tahun menjelang bulan puasa pasti naik dan naiknya sekitar Rp 5 ribu saja. Kalau untuk harga gula pasir tetap stabil,” kata Latif Usman saat ditemui di pasar tradisional Desa Mekar Jaya, Rabu (1/5/2019).

Di tempat terpisah, Tati (50) pedagang bawang, mengungkapkan dirinya menjual bawang putih seharga Rp 55 ribu per kg karena bawang itu diambil dari kota Raha seharga Rp 800 ribu per karung. Jadi, menurutnya kalau dijual seperti harga biasanya Rp 38 ribu, akan mengalami kerugian.

“Kita juga kasihan menjual mencari untung meskipun sedikit. Dulu sebelum dekat bulan puasa kita jual Rp 38 ribu per kilo, tapi sekarang kita jual Rp 55 ribu per kilo (kg),” tuturnya.

(Baca Juga : THM Wajib Tutup Saat Ramadan)

Saat ditanyai terkait bawang merah apakah mengalami kenaikan, dia menjawab sudah pasti bawang merah akan naik. Hanya saja, untuk bawang merah ini, Tati menjual bawang merah yang sudah setengah busuk.

“Kalau bawang merah yang setengah busuk itu harganya Rp 31 ribu per kilo, kalau dulu itu kita jual bawang merah yang bagus Rp 35 ribu per kilo. Jadi, menjelang bulan puasa ini saya jual bawang merah setengah busuk dan alhamdulillah banyak pembelinya,” ungkapnya.

Kata Tati, untuk cabe dan tomat harganya masih stabil. Sebab, sebagian masyarakat di desa dia berasal yakni Desa Mekar Jaya, masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

“Jadi kalau banyak cabe dan tomat, pasti harganya ikut turun juga. Tapi kalau cabe dan tomat sedikit, tentunya harganya naik. Jelasnya harga cabe dan tomat sekarang masih stabil,” jelasnya. (B)

 


Kontributor : Kasman
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini