ZONASULTRA.COM, KENDARI – Elektrobot, sebutan tim pembuat robot dari jurusan Elektro, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari kembali menciptakan sebuah robot. Kedua robot tersebut ialah Robot ABU serta Robot Pemadam Api.
Untuk robot ABU sendiri, dirancang dengan misi sebagai pengantar pesan. Sedangkan untuk robot pemadam api, seperti namanya, robot ini memiliki misi untuk memadamkan api.
Salah satu anggota tim pembuat robot ABU, Al Muzamil mengungkapkan robot ini dirancang untuk ikut serta dalam ajang KRI 2019 untuk Divisi Kontes Robot ABU Robocon Indonesia (KRAI). Pada divisi tersebut, robot karya anak UHO itu masuk dalam 18 besar.
Baca Juga : Mahasiswa Arsitektur UHO Juara di Ajang Arsitektur Nasional
Terkait fungsinya sebagai pengantar pesan, Muzamil menyesuaikan dengan tema dari tuan rumah sendiri, yakni Mongolia, dimana di Mongolia sendiri ada budaya mengirim pesan melalui kuda. Robot ABU ini sendiri terdiri dari dua robot, yakni robot pertama berfungsi untuk membawa tongkat pesan. Tongkat pesan tersebut kemudian diserahkan kepada robot berkaki untuk dibawa hingga ketempat tujuan, atau garis finis.
“Untuk robot ABU, selama ini kita itu gugur di babak grup. Tapi sekarang alhmadulillah bisa lolos dan menempati posisi 18,” kata Muzamil ditemui di Fakultas Teknik, Sabtu (1/6/2019).
Kata dia, untuk membuat robot ini, waktu yang dibutuhkan sekitar dua minggu, dengan dana hingga 80 juta rupiah.
Sementara itu, untuk robot Pemadam Api Indonesia memiliki misi dalam mencari titik api dan memadamkannya. Robot ini dilengkapi dengan beberapa sensor untuk melaksanakan misinya. Untuk sensor UVTron dan Flame sensor digunakan untuk mendeteksi dan menentukan posisi api, Sensor Ultrasonik dan infrared berfungsi dalam membatu robot menyusuri ruangan dan lorong serta mendeteksi rintangan berupa boneka dan kayu silinder yg dapat menghalangi pergerakan robot. Dan sensor garis berfungsi dalam membaca posisi robot apakah berada dalam suatu ruangan atau sebuah lorong
“Untuk memadamkan api, robot ini bisa menggunakan gas atau air. Untuk air, kapasitas membawa air itu maksimal 30ml,” ungkap ketua tim pembuat robot pemadam api, Fitra.
Robot ini sendiri berhasil mendapat peringkat ke-9 dari 42 universitas yang turut serta untuk divisi Kontes Robot Pemadam Api Indonesia Berkaki (KRPAI Berkaki). Ini merupakan prestasi tertinggi yang pernah diraih oleh UHO untuk divisi tersebut, dan berhasil bersanding dengan universitas-universitas besar lainnya di Indonesia.
Ketua jurusan Eelektro, Luther Pagiling mengaku bangga dengan pencapaian mahasiswanya tersebut, dimana tiap tahunnya terus saja menuai peningkatan. Pihaknya tentunya terus memberikan dukungan kepada mahasiswanya dalam hal tersebut.
Baca Juga : Dua Robot UHO Bakal Unjuk Aksi di Ajang Robot Nasional
“Salah satu bentuk dukungan kami ya dengan menyediakan lab untuk tempat mereka melakukan riset dan perakitan. Dukungan lain juga datang dari universitas yang membantu dalam segi pendanaan,” ujar Luther.
Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Teknik UHO, Sudarsono mengungkapkan mahasiswa yang tegabung dalam tim robot tersebut akan diberikan reward berupa piagam serta uang pembinaan.
“Selain itu, kami akan prioritaskan mereka untuk mendapatkan beasiswa. Memang sudah menjadi kebijakan, bagi yang berprestasi akan menjadi prioritas untuk memperoleh beasiswa,” katanya.
Untuk diketahui, anggota dari tim robot ABU ialah Laode Hamrudin sebagai ketua tim, anggotanya Restu Purnama Muharam dan Al Muzamil. Sedang robot pemadam api indonesia dibuat oleh Fitra Rchmat Tullah selaku ketua tim, dan anggotanya Nur Hayati. (B)
Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Abdul Saban