Ratusan Polisi Diterjunkan Amankan Kerusuhan Dua Desa di Buton

Ratusan Polisi Diterjunkan Amankan Kerusuhan Dua Desa di Buton
POLDA SULTRA - Polda Sultra menerjunkan ratusan personel di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotopina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Meski situasi sudah kondusif, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap menerjunkan ratusan personel di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotopina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019).

Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, hal itu untuk mengamankan situasi setelah terjadinya kerusahan di Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Rabu (5/6/2019). Selain itu, untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus kericuhan tersebut.

“150 personil Brigade Mobil (Brimob), 100 dari Polda Sultra, 50 dari Batauga. Satu satuan setingkat pleton (SST) Sabhara, 1 pleton rayonisasi Polres Baubau. 30 personil gabungan dari Reskrimum dan Intelkam. Ini untuk melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan,” jelas AKBP Harry di Rumah Jabatan Wakapolda Sultra, Kamis (6/6/2019).

Baca Juga : Rusuh Dua Desa di Buton, 87 Rumah Terbakar dan 700 Warga Mengungsi

Selain menerjunkan ratusan personel, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Iriyanto juga ikut mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Jenderal bintang satu ini, turun ke TKP untuk mengetahui sebab pasti terjadinya kerusuhan di sana dan untuk meredam massa agar tidak terpancing.

Pihak kepolisian juga sudah melokalisir tempat terjadinya bentrokan. Data terbaru hingga siang ini, tercatat sebanyak 87 rumah dibakar, dan 40-an kepala keluarga atau 700 orang mengungsi di desa-desa terdekat. Kemudian, tercatat 4 unit kendaraan roda dua terbakar, satu unit mobil jenis pick up juga terbakar serta seorang warga Sampuabalo terluka.

Rusuh Dua Desa di Buton, 87 Rumah Terbakar dan 700 Warga Mengungsi
KERUSUHAN – Kerusuhan yang terjadi di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotopina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (5/6/2019). sekitar 87 rumah terbakar dan sebanyak 700 warga mengungsi. (Istimewa)

Harry mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian itu. Apalagi saat ini masih dalam suasana lebaran. Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya bisa menahan diri tidak lagi melakukan upaya serangan. Saat ini polisi juga mengejar pelaku pembakaran.

“Saat ini kami melakukan upaya penyelidikan terhadap pelaku kericuhan. Lalu mencoba melakukan rekonsiliasi atau melakukan upaya perdamaian dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di sana,” pungkasnya.

Baca Juga : Pemuda Dua Desa di Buton Saling Serang, Puluhan Rumah Dibakar

Sebelumnya, dua kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton terlibat pertikaian hingga terjadi pembakaran puluhan rumah. Dua kelompok pemuda ini terlibat aksi saling serang, usai menjalankan salat Idul Fitri, sekira Pukul 14.30 Wita.

Aksi itu dipicu adanya konvoi sekira 40 warga Desa Sampuabalo dengan mengendarai 20 unit sepeda motor yang menggunakan knalpot racing. Mereka berkonvoi dari Desa Sampuabalo melewati Desa Gunung Jaya, pada Selasa malam (4/6/2019) sekira pukul 20.00 Wita.

Hal itu membuat masyarakat Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya. Sekira pukul 20.45 Wita, konvoi itu kembali ke Desa Sampuabalo dan kembali melewati Desa Gunung Jaya. Ketika sampai di pertigaan dua desa itu, massa yang melakukan konvoi berteriak akan menyerang Desa Gunung Jaya.

Baca Juga : Satu Warga Buton Tewas Dililit Ular Piton

Kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah warga Gunung Jaya sehingga masyarakat tidak menerimanya. Lalu terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya. Keesokan harinya, Rabu (5/6/2019) warga Desa Sampuabalo saat hendak melakukan silaturahmi, melalui Desa Gunung Jaya, namun tiba-tiba dipanah warga desa Gunung Jaya.

Salah seorang warga terkena anak panah, lalu kembali ke Desa Sampuabalo, ia melaporkan kejadian itu. Kemudian sekitar 100 orang warga Desa Sampuabalo diduga melakukan serangan ke Desa Gunung Jaya dengan melempar bom molotov ke rumah-rumah warga. (B)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Muhamad Taslim Dalma

1 KOMENTAR

  1. Maaf, ada beberapa ungkapan yang perlu diubah. Bukan warga gunung jaya yang memanah warga sampoabalo, tetapi sebaliknya. Kemudian diperjelas rumah yang terbakar dan korban yang mengungsi itu, adalah desa gunung jaya. Saya harap berikan informasi yang akurat terkait kericuhan seperti ini. Jangan sampai salah informasi dan memancing amarah warga sekitar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini