ZONASULTR.COM, KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sudah ada 10 ribu penduduk mengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Bumi Anoa ini.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Boy Ihwansyah menjelaskan jumlah itu masih belum mencakup semua data korban banjir yang ada di kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kolaka Timur (Koltim).
Baca Juga : Pengungsi Banjir Konawe Mulai Terserang Penyakit Gatal-gatal
Menurutnya, kabupaten Konawe menjadi salah satu daerah terparah banjir setelah Konawe Utara (Konut), dengan jumlah pengungsi mencapai 4 ribu jiwa.
“Saya belum dapat data pasti dari Kolaka Timur (Koltim), karena masih terisolir, masih menunggu data dari BPBD di sana. Begitu juga dengan Konawe Selatan (Konsel) karena kemarin juga mereka sudah menerbitkan SK tanggap darurat,” terangya.
Sementara untuk kota Kendari, lanjutnya, pihaknya masih terus merevisi SK tanggap darurat bencana, lantaran banjir yang mulai surut serta sejumlah warga mulai kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga : Stok Makanan Menipis, Pengungsi di Wanggu Butuh Dapur Umum
Selain itu, dari data yang dikumpulkan pihak BPDB Sultra, terdapat satu korban jiwa di Kabupaten Konawe. Satu warga Konawe dilaporkan meniggal dunia akibat terseret banjir.
“Di Konawe ada satu, tapi kita masih konfirmasi kepastiannya. Itu di daerah Waworaha-Konawe, meninggal dunia. Kalau akses yang putus itu, di Konawe dan Konut jembatan putus, kemudian beberapa ruas jalan provinsi seperti Asinua dan Abuki jembatan hanyut,” jelasnya.
Baca Juga : 5.360 Hektar Sawah di Konawe Terendam Banjir, Kerugian Rp 171,5 Miliar
Tak hanya itu saja, banjir yang merendam lima kabupaten di Sultra ini juga mengakibatkan 2 ribu penduduk terisolir. Seperti di kecamatan Wiwirano, Langgikima, Landawe dan Oheo Kabupaten Konut. Sementara di Konawe daerah yang terisolir yakni daerah Latoma, dan tidak bisa diakses. (B)
Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Abdul Saban