ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Janita sempat meneteskan air mata saat menyerahkan bantuan korban bencana banjir bandang di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut). Penyerahan itu di posko komando penanggulangan bencana banjir Rujab Bupati Konut, Senin (24/6/2019).
Janita terharu melihat perjuangan para bidan yang tergabung dalam tim medis. Para bidan ini tanggguh di lapangan dalam melakukan misi penyelamatan kepada para korban banjir. Dengan mempertaruhkan nyawa, tanpa mengenal lelah dan waktu, bidan-bidan di Konut turun langsung memberikan pertolongan kepada warga yang terkena dampak banjir.
Janita mengatakan dari 240 bidan di wilayah Bumi Oheo itu, yang terjun melakukan aksi tanggap darurat bencana, 23 orang di antaranya juga terdampak banjir. Bahkan, rumah yang ditempati tenggelam hingga meyisakan atap rumah saja dan seluruh barang rumah tangga hancur diterjang banjir.
“Mewakili empat ribu anggota IBI di Sultra, sedikit bantuan yang kami berikan ini kepada teman-teman bidan yang menjadi korban banjir tidak berarti apa-apa dibanding perjuangannya menolong masyarakat di tengah-tengah tertimpa musibah sejak banjir terjadi,” tutur Janita sembari meneteskan air mata saat memberikan tanda ucapan terima kasih kepada 23 bidan yang terdampak banjir.
(Baca Juga : Banjir Bandang Konut, 855 Rumah Tenggelam, 56 Hanyut, 4.089 Warga Mengungsi)
Ketua IBI dua periode ini mengungkapkan, pihaknya juga menyalurkan donasi untuk masyarakat korban banjir di 7 kecamatan yakni Motui, Asera, Andowia, Oheo, Landawe, Langgikima, dan Wiwirano. Donasinya antara lain bahan makanan seperti, beras, gula, mie instan, air mineral, perlengkapan mandi, susu bayi, pakaian layak pakai, pembalut wanita, popok bayi, peralatan rumah tangga dan lainnya.
“Bantuan yang kami berikan atas partisipasi seluruh pengurus IBI di Sultra. Komunikasi dan koordiansi juga terus kita lakukan kepada tim yang melakukan penanganan di lapangan. Tak hanya di Konut saja, di Konawe, Koltim (Kolaka Timur) yang dilanda banjir kami juga gelar aksi kemanusiaan,” ujarnya.
Pengurus IBI Konut Jadi Korban Banjir
Sementara itu, salah satu pengurus IBI cabang Konut yang juga korban banjir, Nurhayati mengatakan, rumah yang ditempatinya di kawasan Andowia rusak diterjang banjir bandang dengan ketinggian air mencapai lima meter. Insiden itu membuat seluruh barang isi rumahnya rusak disapu banjir.
Saat menyelamatkan diri dan keluarganya, Tim Penilai Akreditasi Puskesmas Konut ini hanya dapat mengamankan alat pertolongan medisnya. Hal itu dilakukan megingat tanggung jawab besar menantinya di lapangan untuk megevakuasi, dan mengobati warga yang terdampak banjir.
“Waktu banjir melanda kami, yang saya ingat cuma anak-anak, suami dan alat penanganan medis. Dengan alat medis, saya dapat membantu ribuan saudara-saudara kita yang juga tertimpa banjir. Sejak awal banjir yang terus lakukan pertolongan, terutama kepada ibu hamil, ini menjadi tanggung jawab kita sebagai seorang yang berprofesi di bidang kesehatan,” ucapnya dengan nada sedih, mengingat dirinya juga saat ini mengungsi di rumah keluarganya.
(Baca Juga : TRC, Tim Kemanusiaan yang Sering Dilupakan)
Pegurus IBI Konut lainnya yang juga menjadi korban banjir, Masdiana mengungkapkan, kesedihan tak dapat ditahan saat melihat rumah yang ditempatinya wilayah Desa Labungga tenggelam akibat banjir yang tinggal menyisakan ujung atap rumah miliknya. Rasa trauma atas bencana alam yang hampir merenggut nyawa bersama keluarganya membuat bidan senior ini tidak tahu harus berbuat apalagi.
“Saya kembali sadar bahwa ini adalah cobaan dan saya harus kuat, sabar dan bangkit karena ribuan warga memerlukan tangan kami untuk saling membantu memberikan pertolongan. Kami terus bekerja membantu pemerintah dan tim relawan lainnya melakukan pertolongan medis kepada para korban banjir,” tukasnya. (A)