Industri Pengolahan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sultra

ilustrasi ekonomi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Memasuki triwulan II tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan menjadi 6,30 persen dibanding triwulan II pada tahun 2018 yang tercatat sebesar 6,13 persen.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sultra, Wa Zalima menjelaskan bahwa peningkatan ini dikarenakan adanya pertumbuhan yang terjadi pada semua lapangan usaha. Seperti industri pengolahan yang menjadi bagian dari lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 15,92 persen, kemudian diikuti kategori informasi dan komunikasi sebesar 7,94 persen serta perdagangan sebesar 7,82 persen.

“Tingginya pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan didorong meningkatnya produksi industri logam dasar ferronikel,” ungkapnya saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi Sultra Triwulan Kedua tahun 2019 di ruang Video Conference (Vicon) BPS Sultra, Senin (5/8/2019) kemarin.

Industri pengolahan sendiri merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.

Selain itu, untuk struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 24,00 persen, kemudian Pertambangan dan Galian sebesar 21,00 persen, Konstruksi 13,03 persen dan Perdagangan Besar hingga Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 12,89 persen.

(Baca Juga : BPS Catat 11,24 Persen Penduduk Sultra Masih Miskin)

Sementara lapangan usaha lainnya memiliki kontribusi kurang dari 10 persen.

Dari sisi penciptaan sumber pertumbuhan ekonominya, sektor pertanian menyumbang sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,42 persen, kemudian diikuti sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,38 persen, perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,99 persen serta industri pengolahan sebesar 0,94 persen.

Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis, jika ekonomi Bumi Anoa akan tumbuh di atas enam persen meski sejumlah daerah sedang dilanda banjir.

Proyeksi BI untuk pertumbuhan ekonomi triwulan II antara 6,7 sampai 7,0 persen. Pejabat Humas BI Sultra, Daniel Agus Prasetyo indokator itu dapat dilihat adanya peningkatan konsumsi masyarakat pada hari besar keagamaan Idul Fitri ditambah lagi pesta demokrasi April lalu.

“Dari target antara 6,7 batas bawah diperkirakan turun 0,2 persen menjadi 6,5 persen, tapi tentu kita optimis meski banjir ini ekonomi kita tetap tumbuh 6,5 persen karena dua momen besar Idul Fitri dan Pemilu 2019 menjadi penyeimbangnya,” tukasnya. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini