ZONASULTRA.COM, KENDARI – Selama Januari hingga Juli 2019, total ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mencapai 5.926,85 ribu ton atau senilai 922,46 juta dolar AS. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 57,35 persen dibanding periode yang sama di tahun 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Moh. Edy Mahmud mengatakan, kenaikan sebesar 57,35 persen dibandingkan tahun lalu menunjukan bahwa ekspor Sultra terus mengalami peningkatan. Pihaknya pun menargetkan hingga Desember 2019 ekspor Sultra bisa mencapai 1.500 juta dolar AS.
Edy melanjutkan, besi dan baja menjadi penyumbang ekspor terbanyak dengan total 740,83 juta dolar AS. Selanjutnya bijih, kerak, dan abu logam dengan total 162,90 juta dolar AS, ikan dan udang 15,10 juta dolar AS, kakao 1,14 juta dolar AS, dan terakhir ada kayu atau barang dari kayu dengan total 0,72 juta dolar AS.
“Selama Januari-Juli 2019, ekspor dari lima golongan barang utama tersebut memberikan kontribusi 99,94 persen terhadap total ekspor,” kata Edy di Kantor BPS Sultra, Senin (2/9/2019).
Tiongkok masih menjadi negara tujuan terbesar dengan nilai 743 juta dolar AS, disusul India dengan nilai 116,23 juta dolar AS, Taiwan dengan nilai 24,80 juta dolar AS, kemudian Korea Selatan sebesar 22,60 juta dolar AS, dan terakhir Amerika Serikat dengan nilai ekspor 7,78 juta dolar AS.
(Baca Juga BPS Catat Ekspor Sultra November 2018 Alami Kenaikan)
Sementara itu, jika dilihat dari sektor ekonomi, kontribusinya terhadap ekspor dari Januari sampai Juli 2019, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 82,10 persen, ekspor produk pertambangan 17,70 persen dan sisanya 0,20 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian.
Untuk diketahui, dibandingkan dengan Juni 2019 lalu, nilai ekspor Sultra pada Juli 2019 tercatat 150,11 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 25,10 persen dibanding ekspor Juni 2019 yang tercatat 119,99 juta dolar AS. Sementara, volume ekspor Juli 2019 tercatat 579,99 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 6,74 persen dibanding ekspor Juni 2019 yang tercatat 621,93 ribu ton. (b)