ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Mantan Pj Sekda Kolaka Timur (Koltim), Samsul Bahri Madjid dan Wakil Bupati Kolaka Timur, Andi Merya Nur sepakat untuk maju bertarung melawan petahana pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Pada pengembalian berkas formulir hari ini di sekretariat DPC PDIP Koltim, keduanya datang secara bersamaan dengan diiringi ratusan simpatisan dan pendukung masing-masing.
Komitmen itu pula diperkuat dalam berkas formulir yang diserahkan. Samsul sebagai balon Bupati Koltim, sedangkan Merya sebagai balon wakil bupatinya.
Baca Juga : Pilkada Koltim 2020: Tony Herbiansyah: Wakil yang Sekarang Mau Calon Bupati
Usai menyetor berkas formulir, Samsul mengatakan, keinginan berpasangan dengan Merya Nur telah lama didiskusikan. Bahkan, mereka memiliki niat, komitmen dan tekat yang sama dalam memajukan Koltim ke depan.
“Kami melihat potret Koltim setelah mekar memang masyarakat menginginkan sebuah perubahan yang mendasar sehingga bagaimana daerah kita ini bisa lebih maju, mandiri dan berkeadilan.Menurut hemat kami, bagaimana bisa berubah, tentu diawali dengan perubahan di tingkat pengambil keputusan atau kebijakan. Sebagai anak Koltim kami merasa terpanggil.Kami juga bertekad maju karena adanya panggilan rakyat agar bagaimana Koltim bisa lebih baik di masa yang akan datang,”kata Samsul Bahri.
Mengenai statusnya sebagai ASN hingga kini, mantan Camat Tirawuta ini menyatakan tetap mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bila aturan mengharuskan mundur maka Ia akan mengundurkan diri.
“Saya secara pribadi siap mengundurkan diri demi kepentingan daerah Koltim ke depan. Intinya kami siap bertarung di Pilkada 2020. Kami maju bukan karena kepentingan haus kekuasaan, tapi bagaimana mengabdikan diri untuk seluruh masyarakat Koltim. Insya Allah kami akan hadir sebagai pemimpin untuk turun tangan bukan pemimpin yang melepas tangan. Kita akan hadir ditengah-tengah masyarakat, memecahkan masalah mereka dan mencarikan solusi. Kalau ada 100 persoalan di Koltim maka akan ada 100 solusi yang akan kita berikan,”sebutnya.
Soal koalisi dengan partai pengusung lainnya, Samsul menyatakan masih terus melakukan komunikasi. Ia juga menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing parpol untuk melihat secara obyektif dari masing-masing balon.
“Yang jelas komunikasi dengan parpol masih berjalan terus dan kita mengikuti dinamika yang terjadi. Hampir semua parpol kita komunikasi. Malah kami bertekat siapa tau NasDem juga bisa kita rebut. Tidak ada yang tidak bisa kalau politik. Dan sah-sah saja,”ucapnya.
Sementara itu, Andi Merya Nur mengungkapkan, keputusannya maju mendampingi Samsul Bahri di Pilkada 2020 merupakan keputusan yang sudah kuat serta sudah dipertimbangkan secara matang, walaupun posisinya saat ini sebagai Ketua DPC NasDem Koltim.
Baca Juga : Mengenal Syamsul Rijal, Legislator yang Siap Tarung di Pilkada Koltim
“Kami menghargai partai. Apa pun keputusan yang dikeluarkan partai nantinya, sy siap menerimanya. Dan kami sebagai kader partai akan menunjungnya. Kalau keputusan DPP partai NasDem menyatakan harus saya keluar, saya ikhlas keluar,”tegasnya.
“Hari ini saya mendaftar sebagai balon wakil bupati Koltim di pilkada 2020 mendampingi Samsul Bahri sebab memiliki satu kecocokan hati. Insya Allah kami akan berpasangan pada pesta demokrasi yang akan datang,”tambahnya.
Suasana Haru Pecah di DPC PDIP Koltim
Pengembalian formulir oleh pasangan Samsul Bahri Madjid dan Andi Merya Nur sempat diwarnai suasana haru.
Baik Samsul maupun Merya sempat meneteskan air mata usai menyerahkan berkas formulir kepada Ketua DPC Koltim, Aris Mego. Bahkan, Aris Mego maupun pendukung dan simpatisan Samsul dan Merya juga ikut menitihkan air mata.
Bukan saja suasana haru yang terjadi, saat iringan kendaraan Samsul dan Merya bersama simpatisan hendak memasuki halaman sekretariat DPC PDIP Koltim, secara tidak sengaja tiba-tiba dari arah berlawanan muncul kendaraan hilux hitam berplat merah dengan nomor polisi DT 1 T. Kendaraan milik bupati tersebut hendak mengarah ke Lalingato. Dibelakangnya disusul kendaraan dinas DT 22 milik kasat Pol PP Koltim.
Melihat kedua mobil dinas tersebut, simpatisan semakin menggemakan takbir dan meneriakan hidup SBM anak Koltim. Simpatisan yang mengiringi Samsul dan Merya untuk mengembalikan mobil mencapai ratusan orang. Mereka menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Usai menyerahkan berkas formulir, Samsul dan Merya serta simpatisannya melakukan konvoi menuju wilayah perbatasan Koltim-Konawe. Selanjutnya, berbalik arah menuju desa Lalingato, kompleks perkantoran, dan terakhir kembali ke posko utama mereka di desa Lalingato.
Kepada media, Ketua DPC PDIP, Aris Mego mengungkapkan, berkas formulir yang dibawa Samsul Bahri dan Andi Merya dinyatakan telah lengkap.
“Kami siap verifikasi berkas keduanya dengan mengedepankan azas kejujuran. Dalam waktu singkat kami juga akan melakukan pleno semua balon hasil penjaringan kami. Karena kami juga dideadline dari pusat bahwa sampai tanggal 23 September ini sudah harus ada hasil penjaringan di dewan pimpinan pusat,”katanya.
Disinggung soal peluang atau kesempatan patahana dalam hal ini Bupati Koltim, Tony Herbiansyah menggunakan PDIP, Aris Mego menyatakan sudah tidak ada diskusi lagi. Sebab pendaftaran sudah saya tutup tadi malam.
“Kami bekerja sesuai dengan instruksi DPP. Kalau kami disuruh membuka pendaftaran lantas yang bersangkutan tidak mau mendaftar maka apa alasan kami untuk menjaringnya. Sebagai kesimpulan untuk petahana habis diskusi untuk PDIP,”tegasnya. (A)
Kontributor : Samrul
Editor : Abdul Saban