ZONASULTRA.COM,WANGGUDU-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) turut mengawal langsung proses pembangunan rumah hunian sementara (huntara) bagi para korban banjir di wilayah itu.
Ketua DPRD Konut sementara, Hikbar mengatakan, selain melihat langsung, koordinasi ke pihak pemerintah setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut juga terus dilakukan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana progres pendirian tempat tinggal untuk masyarakat korban banjir di Konut.
“Kami di DPRD berperan sebagai lembaga kontrol yang diberikan amanah kepada masyarakat untuk mengawal hak-hak mereka, salah satunya pembangunan huntara korban banjir dan fasilitas lainnya. Ini terus kami kawal,”kata politisi muda Partai Bulan Bintang (PBB) ini dikonfirmasi, Rabu (16/9/2019).
Disampaikan, dirinya berharap kepada pemerintah dan pihak terkait agar tekstur pembangunan huntara dikerjakan dengan teliti, baik dan rapi sehingga menjadi tempat yang baik dan layak untuk ditinggali para warga bersama dengan sanak keluarganya. Namun demikian, apresiasi diberikan atas kinerja pemerintah yang tanggap dan sigap menangani persoalan banjir.
(Baca Juga : Pendirian Huntara Korban Banjir di Konut Masuk Tahap Awal)
“Saat kami tinjau bahannya itu terbuat dari rangka baja, lantainya semen, atap seng, sudah lengkap faslitasnya seperti WC, teras, kamar mandi termasuk jalannya, listrik dan lainnya sebagainya. Insha Allah untuk diwilayah puusuuli dan puuwonau dapat secepatnya ditempati,”ujarnya.
Olehnya itu, ia meminta kepada masyarakat khususnya yang terdampak agar bersabar. Sebab, proses pembangunannya masih berjalan. Hikbar memastikan senantiasa bekerja secara profesional untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat di deerah Bumi Oheo itu.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan BPBD Konut, Djasmiddin mengatakan, pendirian bangunan huntara sampai saat ini sementara berlangsung. Bahkan, sudah masuk ke wilayah Puwanggudu. Untuk memaksimalkan pelaksaannya, BPBD bekerjasama dengan Dinas Pekerjaaun Umum dan Pentaan Ruang (PUPR) Konut dan pihak terkait lainnya.
(Baca Juga : Terkait Pembangunan Huntara Konut, Ruksamin: Kita Kerja Pakai Prosedur)
“Sekarang masih sementara berlangsung. Untuk tiga lokasi, puuwonua, puusuli dan walalindu kami upayakan secara maksimalkan agar bersamaan terbangun, selesai. Proses pembuatan huntara dilakukan secara bertahap mulai dari pemberishan lahan, pembuatan lantai, dinding, atap dan fasilitas lainnya,”ungkap Djasmiddin.
Dia menambahkan, untuk wilayah Puuwanggudu titik lokasinya berada di kawasan Wunduhaka. Lokasi itu, akan ditempati warga dari dua desa yang menjadi korban banjir yaitu Desa Alawanggudu dan Wanggudu Raya.
“Di puuwanggudu ini sementara kita lakukan proses lean clearing. Untuk jumlah pengungsinya, puuwonua sebanyak 293 KK, puusuli 97 KK, walalindu 120 KK, alawanggudu dan wanggdu raya 150 kk,”tukasnya. (b)