ZONASULTRA.COM, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapatkan jatah BBM nonsubsidi jenis premium sebesar 161.409 kilo liter (kl) tahun ini. Kuota ini merupakan ketetapan dari Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas).
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan mengatakan, berdasarkan surat penugasan dari BPH itu, tahun ini kuota BBM subsidi premium yang ditugaskan untuk disalurkan melalui Pertamina sama dengan tahun 2019 yakni 1.467.395 kl.
Kuota ini akan disalurkan ke 6 provinsi yang ada di Sulawesi, Sulawesi Selatan (Sulsel) 759.372 kl, Sultra 161.409 kl, Sulawesi Tengah (Sulteng) 213.973 kl, Sulawesi Barat (Sulbar) 94.322 kl, Sulawesi Utara (Sulut) 170.572 kl, dan Gorontalo 67.747 kl.
Tahun 2019 lalu, terjadi peningkatan konsumsi BBM subsidi jenis gasoline (Premium) sebanyak 1,38 persen dibanding konsumsi tahun 2018. Bahkan penyaluran premium di Sulawesi melebihi alokasi kuota yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar 0,9 persen.
“Mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi BBM subsidi premium di tahun 2020 ini, Pertamina kembali mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan produk BBM nonsubsidi,” ungkap Hatim melalui siaran persnya, Jumat (17/1/2020).
(Baca Juga : Pertamina Raih Tiga Sertifikat ISO, Empat Terminal BBM di Sultra Ikut Andil)
Hatim menegaskan kondisi ini harus disikapi dengan bijak oleh seluruh elemen masyarakat bahwa harus ada peralihan konsumsi dari subsidi ke nonsubsidi, sehingga kuota yang sudah ditugaskan kepada Pertamina dapat tersalurkan secara tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.
Konsumsi BBM nonsubsidi jenis gasoline atau perta series di wilayah Sulawesi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ini terlihat dari angka penyaluran pertalite, pertamax, dan pertamax turbo yang dilakukan PT Pertamina MOR VII sepanjang 2019 yang mencapai angka 1.141.176 kl.
Kenaikan produk perta series tersebut, menunjukkan semakin diminatinya produk BBM berkualitas oleh konsumen di sebagian besar wilayah Sulawesi. Konsumsi BBM nonsubsidi perta series rata-rata naik sebesar 5,8 persen. Kenaikan tertinggi diraih pertamax turbo 28,1 persen dan pertalite yang naik 6,87 persen.
Pihaknya mengapresiasi kepada pelanggan setia produk BBM berkualitas dari Pertamina dan kalangan industri, instansi pemerintah, yang telah mendukung peralihan ke BBM nonsubsidi dengan bersama melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Dan komitmen Pertamina akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan bagi masyarakat,” kata Hatim. (b)