ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dua nasabah Bank Central Asia (BCA) Kendari, Suci Maulidya Estiningrum (26) dan Nina (31) mengaku uangnya lenyap secara misterius usai melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Negara Indonesia (BNI).
Suci menjelaskan, awalnya ia melakukan transaksi penarikan uang sebesar Rp1 juta di ATM BNI yang ada di depan Hotel Putri Wisata Kendari, Kamis (16/1/2020) sekitar pukul 19.00 Wita. Setelah dua hari kemudian, ia baru menyadari bahwa uangnya hilang saat melakukan transaksi di ATM BCA di Kelurahan Lepolepo.
“Saat transaksi di ATM BCA itu baru saya tahu kalau uang saya berkurang banyak. Setelah curiga uang berkurang, lalu saya mengecek mutasi rekening, dalam mutasi rekening uang saya telah terdebet secara misterius sebanyak Rp10 juta, 17 Januari 2020,” katanya saat ditemui di Kendari, Rabu (22/1/2020).
Dalam mutasi rekening itu juga diketahui, uangnya terdebet sebanyak empat kali, dengan nominal sekali debet sebanyak Rp2,5 juta. “Padahal, waktu malam tanggal 17 Januari itu saya tidak melakukan transaksi penarikan, saya di rumah tidak kemana-mana,” katanya.
(Baca Juga : Kasus Skimming BNI, Data Nasabah Dicuri di Kendari, Kartu Digandakan di Luar Sultra)
Suci sempat mendatangi pihak BNI, namun BNI mengatakan hanya melayani korban skimming dari nasabahnya saja, dan menyarankan Suci agar melapor ke BCA. Suci lalu melaporkan hal tersebut ke BCA. Menurut pihak BCA, kata Suci, penarikan uang sebanyak Rp10 juta itu dilakukan di BNI Citraland 1 Semarang.
“Saya sudah melapor ke BCA, katanya orang BCA 7 hari kerja baru ada pemberitahuan,” ujarnya.
Sementara itu, Nina (31) mengalami peristiwa yang sama. Ia mengaku kehilangan uang dalam saldo Rp6 juta. Ia mengetahui saldonya terkuras hingga tersisa Rp35 ribu pada 18 Januari 2020. Sehari sebelumnya ia mengambil uang di ATM BCA Hollywood Kendari belum menaruh curiga.
“Saya baru mengetahui ketika kembali mau menarik dananya melalui mesin ATM. Ketika saya mau menarik (Sabtu, 18 Januari 2020) itu saldonya sudah habis, tinggal Rp35 ribu, saya kaget. Padahal saldo saya terakhir tinggal Rp6 juta,” kata Nina saat dihubungi melalui telepon, Kamis (23/1/2020).
(Baca Juga : Marak Skimming di Kendari, Kartu ATM Nasabah BNI Syariah Diblokir Otomatis)
Nina pun mengaku sempat kaget, karena saldonya tiba–tiba hilang. Padahal setahu dia, BCA adalah bank dengan sistem keamanan yang kuat. Ia baru sadar bahwa dua minggu sebelumnya menarik saldo di ATM BNI depan Hotel Putri Wisata Wuawua.
“Ternyata saya pernah menarik isi rekening melalui ATM BNI di Wuawua (depan Hotel Putri),” katanya.
Usai kejadian itu, ia meminta pertanggungjawaban pihak BCA. Dirinya pun menyetorkan sejumlah identitas diri kepada pihak bank. Menurutnya, pihak bank akan bertanggung jawab atas kejadian itu dengan akan menyampaikan ke pusat.
“Alhamdulillah, hari ini uang saya sudah dikembalikan senilai yang terkuras itu, iya Rp6 juta itu. Terima kasih BCA sudah mau bertanggung jawab,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BNI Cabang Kendari, Muzakir mengaku belum mengetahui soal uang nasabah BCA yang hilang usai transaksi di ATM BNI. Menurut dia, yang melapor menjadi korban skimming hanya nasabah BNI.
(Baca Juga : Akibat Skimming, BNI Kendari Sudah Merugi Rp300 Juta)
“Nasabah BCA saya belum tahu. Yang melapor ke BNI murni masabah BNI saja,” tutur Muzakir, Kamis (23/1/2020).
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Layanan BCA Cabang Kendari, Aryuni, membenarkan adanya uang nasabah yang hilang usai transaksi di ATM BNI. Menurut Aryuni, uang nasabah yang hilang itu sudah diganti.
“Sudah diganti oleh BCA pusat. Jadi, setelah dapat aduan itu, kami teruskan dan yang proses kantor pusat, nanti kantor pusat yang akan koordinasi dengan pihak mana yang akan mengganti,” katanya saat ditemui di kantor cabang BCA Kendari, Kamis (23/1/2020).
Aryuni berkata, hingga saat ini nasabah BCA yang melaporkan uangnya hilang baru dua orang. Sayangnya, dirinya tidak mau memberitahu soal jumlah saldo nasabah yang raib.
Menurut dia, pihak BCA selalu mengingatkan agar nasabahnya berhati-hati dalam bertransaksi. “Kalau di ATM BCA sih sudah ada anti skimming. Kami juga sudah arahkan nasabah kami agar kartunya diganti model cip,” pungkasnya. (***)