ZONASULTRA.COM,KENDARI– PT DSSP Power Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 Kendari siap menambah daya untuk memenuhi kebutuan listrik bagi perusahaan Smelter yang bakal beroperasi di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Managing Director Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Lokita Prasetya menjelaskan, bahwa PT DSSP Power Kendari merupakan entitas anak tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang mengelola IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2×50 MW. IPP PLTU ini dibangun di atas lahan seluas 16 hektar dan telah memulai kegiatan operasi komersilnya pada 28 Oktober 2019 lalu.
“Dari pengoperasian ini kita memproduksi 100 MW, dan kami sudah memenuhi 80 MW kebutuhan listrik di Kota Kendari atau sekitar. Kedepan kita usaha bisa lebih besar lagi,” ungkapnya saat menerima kunjungan Komisi VII DPR RI di PLTU Kendari-3 Moramo Utara, Konawe Selatan (Konsel), Selasa (3/3/2020).
Dirinya mengakui bahwa pihaknya terus menjalin kerjasama dengan PLN selaku BUMN dalam menyediakan listrik yang handal dan berkualitas, terutama dalam hal kestabilan pasokan. Upaya kesiapan ini juga sebagai bentuk komitmen pihaknya memenuhi kebutuan listrik perusahan Smelter, jika dibutuhkan.
Ketua Rombongan Komisi VII DPR RI Edy Soerparno menjelaskan, kunjungan ke Provinsi Sultra adalah bagian dari upaya menyerap aspirasi di daerah terutama yang berkaitan dengan masalah energi dan sumber daya alam mineral, termasuk kondisi kelistrikan dan pengembangan infrastrukturnya di Sultra.
(Baca Juga : Amirul Sebut Sultra Butuh Investasi Selain Tambang)
Atas kujungan ini, pihkanya berharap dapat mengumpulkan infomasi terutama mengenai kondisi kelistrikan, terutama soal pasokan listrik. ” Nah, disini kan merupakan salah satu pembangkit yang baru beroperasi. Makanya, kami datang melihat pengoperasinya sehingga diharapkan mampu menambah pasokan listrik di Kendari dan Sultra pada umunya,” kata legislator PAN itu.
Edy menyebutkan, setelah melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat, ternyata kebutuhan listrik di Sultra mencapai 3.000 MW. Jumlah itu cukup besar, terutama untuk pemenuhan kebutuhan listrik perusahaan smelter yang akan beroperasi di Sultra.
Dijelaskannya, dengan hadirnya perusahaan Smelter, apakah pasokan listrik di Sultra sudah mampu memenuhi listrik. Kemudian, kendala apa saja yang menjadi permasalahan dalam penyedian listrik di Sultra.
“Yang bisa kami lakukan sebagai anggota dewan untuk memfasilitasi. Jika memang ada problem yang harus dibenahi kita ditelaah bersama, baik bersama pemda maupun mitra,” ujarnya.
Direktur Regional Bisnis Sulawesi PT PLN Syamsul Huda mengatakan, kebutuhan listrik untuk perusahaan Smelter di Sultra memang menjadi yang terbesar di Sulawesi, sehingga pihaknya terus berupaya bagaimana infrastruktur kelistrikan di Sultra dapat terbangun dengan baik sehingga mampu menyediakan pasokan listrik yang handal.
(Baca Juga : 28 Perusahaan Tambang di Sultra Cicil Utang Tunggakan Pajak)
Untuk diketahui, khusus sistem kelistrikan di Kendari, Sultra yang merupakan bagian dari dari sistem kelistrikan Sulawesi memiliki daya mampu listrik 210 MW dengan beban puncak 120 MW. Sehingga, tersisa surplus 90 MW.
Selain itu, menurut Syamsul di Sultra potensi pasar listrik sangat luar biasa. Kebutuhan listrik pada saat beban puncak berkisar 1.600 MW, sementara ada potensi pasar se-Sulawesi kurang lebih 3.340 MW dan sebagian besar atau 50 persen berada di Sultra.
Kendati demikian, ia megakui hal tersebut terkendala infrastruktur yang memang masih sangat minim di Sultra. Tetapi melihat potensi pasar yang sangat besar, pihaknya melakukan strategi pembangunan kelistrikan di Sulawesi, khususnya di Sultra. Seperti percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan dari mulai pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi.(a)