ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai mewabahnya virus corona (Covid-19) hingga ke wilayah Indonesia tidak terlalu berdampak pada laju pertumbuhan perekonomian Sultra, bahkan BI memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2020 masih akan tumbuh positif di angka 6,7 persen.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sultra, Surya Alamsyah mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan I untuk Sultra masih akan tumbuh positif berada di kisaran angka 6,30 hingga 6,7 persen.
“Angka ini memang tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama di mana seperti yang diketahui belanja modal pemerintah provinsi Sultra berada di peringkat ketiga jika dibandingkan dengan provinsi lain, dan itu salah satu pemicu kenaikannya,” ungkap Surya di Kendari, Jumat (13/2/2020).
Dia menjelaskan, dari sisi penawaran, perlambatan kinerja perekonomian pada periode tersebut diperkirakan berasal dari lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, konstruksi dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran.
(Baca Juga : Antisipasi Corona, Jokowi Pantau Sterilisasi di Bandara Soeta)
Meski demikian, perekonomian Sultra pada tahun 2020 diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan di angka tersebut yang didukung oleh pertumbuhan yang terjadi pada lapangan usaha nonpertambangan.
Di sisi lain, tekanan inflasi Sultra pada tahun 2020 ini diperkirakan berada pada sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3,0 persen ± 1 persen. Inflasi diperkirakan sekitar 2,9 persen hingga 3,3 persen year on year (yoy). Angka ini cenderung menurun dibandingkan dengan perkiraan inflasi selama tahun 2019 yang berada pada kisaran 3,0 persen hingga 3,4 persen (yoy).
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi perikanan dan sayur-sayuran dapat menjadi faktor yang mendorong stabilnya capaian inflasi itu. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menurut Surya terus mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi virus corona.
(Baca Juga : Dinkes Pastikan Tak Ada Pasien Positif Corona di Sultra)
“Ketersediaan pasokan komoditas kebutuhan sehari-hari masih cukup, masyarakat jangan khawatir, kemudian kalau tidak sakit jangan borong masker,” ujarnya.
Kemudian belanja modal pemerintah terpantau tinggi, hasil pertanian dan perikanan Sultra saat ini sudah semakin baik. Walaupun masih terjadi inflasi di komoditi bawang tetapi selalu tertekan karena komoditi ikan selalu melimpah.
“Contohnya cumi-cumi yang tadinya kita harus mengekspor ke Cina tetapi karena ada pembatasan ekspor jadi dijualnya ke domestik dan itu yang akan menambah nilai pertumbuhan ekonomi kita,” katanya. (b)