New Normal, Bisnis Online Lebih Menjanjikan

Ilustrasi bisnis online
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Imbas pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. Penerapan new normal menyebabkan pergeseran peluang bisnis dari offline ke online.

Bisnis online atau digital dirasa lebih menjanjikan dan dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang menghindari interaksi langsung. Salah satu contoh kisah sukses adaptasi dan inovasi di tengah pandemi Covid-19 yakni Ola Harika Rachman selaku Pendiri Little Thoughts Planner.

Ola sukses berinovasi dari bisnis awal sebagai perencanaan pesta menjadi produsen Alat Pelindung Diri (APD), khususnya face shield. Imbas pandemi Covid-19, bisnis perencanaan pesta terpaksa berhenti akibat PSBB. Ola pun harus memutar otak agar tetap menghasilkan uang dan karyawan tetap produktif.

“Saya melihat kebutuhan APD tinggi. Face shield juga sebetulnya APD yang mudah diproduksi, terlebih kami terbiasa memproduksi souvenir,” kata Ola dalam pernyataan tertulis dalam Webminar, diadakan oleh Katadata yang diterima awak Zonasultra.com, Sabtu (27/6/2020).

Awalnya, Ola memutuskan produksi face shield untuk publik dengan cara masyarakat berdonasi. Setelah dipromosikan melalui media sosial, ternyata mendapat respon positif dari teman yang ingin membantu.
Kini, jangkauan distribusi produk face shield yang diproduksi Ola mencakup Sabang sampai dengan Merauke. Bahkan tenaga medis di beberapa daerah di Papua turut merasakan kenyamanan APD buatan Ola yang diklaim telah memenuhi standar kesehatan ini.

Ola mengungkapkan selama pandemi, terjadi pergeseran jaringan pemasaran. PSBB membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah, sehingga peran gerai offline untuk memasarkan produk menjadi kurang signifikan. Alhasil, Ola dan timnya memprioritaskan pemasaran face shield melalui platform daring.

“Saya jadi buka akun seller di Tokopedia. Dan ternyata prosesnya mudah, meski tetap butuh adaptasi pada awalnya. Karena, sebelumnya belum terbiasa untuk menjawab pesan singkat langsung dari calon pembeli. Waktu itu, semua saya lakukan sendiri di rumah. Sekarang sudah terbiasa,” tutur Ola.

Sementara itu, Staf Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kreatif Fiki Satari menyatakan, berdasarkan data Kominfo tercatat ada sekitar 8 juta pelaku UMKM sudah memanfaatkan platform daring. Pada tahun ini, pemerintah bertekad meningkatkannya menjadi 10 juta pelaku usaha.

“Tapi ini tidak hanya sekadar tentang memobilisasi pelaku usaha, melainkan juga bagaimana mereka agar dapat bertahan bahkan menang menghadapi kompetisi pasar,” kata Fiki.

Fiki menuturkan bahwa tantangan sesungguhnya adalah kerberlanjutan suatu usaha. Sektor UMKM membutuhkan moderasi, dukungan, dan sinergi berbagai pihak terutama pemerintah. (a)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini