Soal Arsalim yang Ditinggalkan, Endang Sesalkan Pernyataan Surunuddin

Wakil Ketua DPRD Sultra Muh. Endang SA
Muh. Endang SA

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Endang menyesalkan pernyataan Surunuddin Dangga yang saat ini masih menjabat Bupati Konawe Selatan (Konsel).

Sebelumnya, Surunuddin mengatakan bahwa salah satu alasan dirinya tidak lagi berpasangan dengan wakilnya, Arsalim Arifin dan lebih memilih menggandeng politikus PKS Rasyid untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konsel 2020 disebabkan majunya Muhammad Endang berpasangan dengan Wahyu Ade Pratama.

Kata Endang, pernyataan Surunuddin itu bisa menimbulkan memanasnya suhu politik di Konsel dan bisa mengganggu pelaksanaan tugas-tugas, terutama pelayanan publik kepada rakyat. Pasalnya dari beberapa tokoh yang ingin berkontestasi di Pilkada Konsel merupakan pejabat di pemerintahan daerah itu, dan ini bisa membuat harmonisasi hubungan antara mereka kurang baik.

“Terus terang sebagai junior beliau (Surunuddin) baik di politik maupun di aspek yang lain, saya menyesalkan dan prihatin pernyataan itu muncul dari tokoh sekaliber beliau. Ini bisa mengganggu pelayanan publik kepada rakyat, karena dari beberapa tokoh yang ingin maju di Pilkada Konsel memiliki kedudukan di pemerintahan. Misalnya, Arsalim masih wakil bupati sampai Februari 2021, Irham Kalenggo sebagai Ketua DPRD, dan Senawan sebagai Wakil Ketua DPRD,” kata Endang di Kendari, Senin (13/7/2020).

Menurut Wakil Ketua DPRD Sultra itu, pernyataan Surunuddin itu juga bisa membuat hubungan dirinya dengan Arsalim menjadi panas dan kurang baik. Selain itu, pernyataan itu bisa membuat memanasnya pendukung terutama di “akar rumput”.

“Itu bisa membangun opini gara-gara saya Surunuddin tinggalkan Arsalim dan itu bisa membuat massa pendukung Arsalim marah kepada saya,” katanya.

Padahal kata Endang, Surunuddin pernah berbicara dengannya pada tahun 2019 lalu, alasannya tidak lagi bersama Arsalim karena keduanya sudah tidak ada kecocokan dan tidak bisa lagi bekerja sama.

“Surunuddin pernah bilang ke saya bahwa sudah tidak bisa lagi bekerja sama dengan Arsalim. Jadi kalau alasan meninggalkan Arsalim karena saya, beliau berbohong itu,” ujarnya.

Endang menambahkan, mestinya Surunuddin tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa menyebabkan memanasnya suhu politik di Konsel. Kata dia, sebagai bupati mestinya Surunuddin dapat menciptakan suasana pilkada sebagai pertandingan gagasan, yang damai dan aman.

“Tentu kita ingin pilkada itu berlangsung dengan aman, damai, prosedural dan martabatnya tercapai. Kalaupun itu pertimbangan beliau atas masukkan dari tim konsultannya atau pemikirnya, menurut saya itu tidak bijak disampaikan kepada publik. Biarlah itu menjadi konsumsi pribadi beliau beserta tim,” tuturnya. (B)

 


Kontributor: Ramadhan Hafid
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini