Soal Uang Dimakan Rayap, OJK Sebut Manfaat Nabung di Bank

Soal Uang Dimakan Rayap, OJK Sebut Manfaat Nabung di Bank
Dimakan Rayap - Potongan video viral uang Rp 15 juta hancur dimakan rayap. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Soal kasus uang milik seorang warga di Kabupaten Kolaka Rp15 juta yang dimakan rayap beberapa waktu lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengimbau agar masyarakat dapat mempercayakan uangnya disimpan di bank.

Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution mengatakan, saat ini layanan perbankan sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menyimpan uang di bank. Selain itu, menjadi nasabah perbankan masyarakat juga akan mendapatkan keuntungan dan manfaat.

Di antaranya, lebih aman bahwa nasabah akan terhindar dari pencurian, kehilangan atau rusak. Bank diatur dan diawasi secara ketat oleh regulator seperti OJK dan Bank Indonesia.

Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution
Fredly Nasution

Praktis, tidak perlu membawa uang tunai kemana-mana karena bisa menariknya kapan saja di mesin ATM atau agen laku pandai terdekat. Mudah, gampang untuk menerim atau mengirim uang bisa dilakukan secara elektronik kapan saja dan di mana saja.

Menguntungkan, mendapat bunga atau imbalan hasil dari tabungan atau deposito yang disimpannya. Terjamin, uang nasabah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.

Terakhir sesuai kebutuhan, ragam produk tabungan bisa dipilih sesuai kebutuhan dan prioritas seperti tabungan pendidikan, tabungan haji dan sebagainya.

“Terkait uang di makan rayap itu. Tentu BI akan menukarkan sesuai dengan ketentuan. Kami OJK ya sebatas mengimbau masyarakat untuk menabung di bank. Karena perbankan saat ini terus meningkat pelayanan sehingga mempermudah akses keuangan nasabahnya,” kata Fredly.

Perihal pemikiran masyarakat tidak menabung uangnya di bank karena itu riba (haram). Fredly menegaskan ada pilihan alternatif lain yakni di Bank Syariah ketimbang harus disimpan di bawah kasur, bambu atau dalam lemari.

Sebelumnya diberitakan, Nurhaya (49) korban, mengaku, uang itu hendak digunakan untuk membeli bahan bangunan dan merenovasi rumahnya.

“Jadi memang saya tabung di bawah kasur supaya lebih mudah saat saya mau gunakan. Saat jumlahnya saya rasa cukup untuk beli bahan bangunan. Saya ambil itu uang dan ternyata kondisinya sudah dalam keadaan yang tidak layak. Dimakan sama rayap itu uang,” kata Nurhaya saat dihubungi, Kamis (7/1/2021) seperti dilansir di Kompas.com.

Setelah kejadian itu, Nurahaya disarankan warga sekitar untuk membawa uang tersebut ke bank. Namun, uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 yang sudah rusak itu hanya mendapat ganti dari bank sebesar Rp900.000. Sementara itu, total uang Nurahaya yang rusak lebih kurang Rp 15 juta.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpan (LPS) Purbaya mengatakan kejadian tersebut perlu jadi pembelajaran bagi masyarakat yang hendak menyimpan uang dalam jumlah besar.

 


Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini