ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pencemaran udara tidak lepas dari berbagai banyak faktor, salah satunya sumber emisi bergerak yang berasal dari kendaraan bermotor. Di perkotaan, biasanya sumber emisi bergerak menjadi faktor terbesar dalam penyumbang emisi gas buang yang erat kaitannya pada pencemaran udara.
Kondisi pencemaran itu dapat dipicu oleh banyaknya kendaraan bermotor yang menggunakan BBM mengandung timbal seperti premium. Jika BBM premium digunakan pada kendaraan bermotor, tentunya akan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan.
Ketua Prodi Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Ramadhan Tosepu mengatakan, BBM oktan rendah seperti premium menyebabkan pembakaran mesin tidak sempurna. Hasilnya menyebabkan emisi hidrokarbon, karbon monoksida, dan nitrogen oksida yang berbahaya untuk kesehatan.
“Dalam jangka panjang akumulasi asap kendaraan yang masuk dapat menyebabkan jantung koroner, hipertensi, menurunnya IQ akibat kemampuan mengikat oksigen dalam darah berkurang,” ungkap Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3/2021).
Ramadhan pun mengajak masyarakat untuk cerdas memilih BBM karena dengan memilih BBM yang berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan, masyarakat turut membantu peningkatan kualitas udara yang baik untuk kesehatan.
Senada dengan Ramadhan, dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Alauddin Makasssar, Andi Susilawaty juga mengatakan keberadaan timbal dalam BBM premium sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Dampaknya paling banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi di udara sebagai hasil buangan dari pembakaran kendaraan bermotor yang menggunakan premium.
“BBM premium yang digunakan masyarakat hingga saat ini masih mengandung timbal hingga maksimum 0.013 g/liter. Itulah kenapa premium berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan karena sifat timbal ini tidak terurai di lingkungan maupun di dalam tubuh manusia,” terangnya.
Lebih lanjut Susilawaty menambahkan, salah satu cara untuk meminimalisir risiko kesehatan yang timbul akibat timbal tersebut ialah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan. Bahan bakar dengan oktan tinggi mengakibatkan kinerja mesin maksimal.
“Jika kinerja mesin kendaraan baik maka hasil buangan sisa pembakaran mesin sebagai sumber pencemaran udara akan berkurang,” jelasnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi pencemaran udara dan bentuk kepedulian akan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Laode menambahkan, BBM yang lebih berkualitas akan berdampak positif terhadap performa kendaraan serta lebih irit konsumsi BBM karena pembakaran di ruang mesin lebih sempurna.
Pertamina menyediakan berbagai pilihan produk BBM berkualitas khususnya jenis bahan bakar kendaraan bensin (gasoline) seperti pertalite dengan RON 90, pertamax RON 92 dan pertamax turbo RON 98.
“Saat ini masyarakat di kota-kota Besar di Indonesia sudah lama meninggalkan premium untuk beralih ke pertalite dan pertamax. Manado, Tangerang dan Bandung konsumsi premiumnya dibawah 20% sedangkan pertalite di atas 40% rata-rata, sisanya menggunakan pertamax dan pertamax turbo. Masyarakat Kendari saya rasa juga sudah bisa untuk beralih seperti kota-kota lain,” terangnya.
Per 1 Maret, Pertamina memberikan program-program promosi yang menarik bagi masyarakat khusus pembelian pertamax, pertamax turbo, dexlite dan pertamina dex lebih hemat Rp300 per liter dengan menggunakan aplikasi MyPertamina. Tentunya diharapkan hal ini dapat mendorong masyarakat menggunakan BBM berkualitas untuk udara yang lebih bersih dan sehat. (b)
Penulis: M12
Editor: Jumriati