ZONASULTRA.COM, KENDARI– Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas di Sulawesi Tenggara (Sultra) sukses melewati tahun 2020 dengan capaian kinerja yang tetap tumbuh positif meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini dibuktikan dengan pencapaian sejumlah indikator yang dipaparkan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR Bahteramas Sultra yang digelar di Hotel Sutan Raja Kolaka pada 4 Maret 2021 lalu
Direktur Utama BPR Bahteramas Konawe sekaligus Ketua Panitia RUPS, Ahmat, menjelaskan, jumlah aset BPR Bahteramas pada 2020 sebesar Rp177,3 miliar. Mampu tumbuh sebesar Rp1,25 persen atau Rp2,1 miliar dengan melayani 45.628 rekening nasabah.
Selanjutnya dana pihak ketiga yang terdiri dari dana tabungan dan deposito sebesar Rp74 juta, terjadi penurunan Rp4,3 juta atau 5,59 persen akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan masyarakat menarik dana dari BPR.
Dalam sisi penyaluran kredit, kata Ahmat, selama 2020 BPR Bahteramas telah menyalurkan pinjaman berupa fasilitas kredit kepada masyarakat sebesar Rp110 miliar. Ini menunjukkan bahwa keberadaan BPR Bahteramas yang sudah berusia 10 tahun ini semakin kompetitif meski di tengah pandemi.
Kredit UMKM dan terobosan SKIM kredit baru BPR yaitu kredit sertifikasi guru, kredit TPP, dan kredit desa disebut Ahmat sebagai penyumbang utama portofolio kredit lancar BPR Bahteramas.
“Dengan mengacu pada hal di atas maka pertumbuhan kredit BPR Bahteramas pada 2020 tumbuh 3,31 persen dibandingkan 2019,” kata Ahmat.
Namun, ada hal yang menjadi perhatian manajemen yakni menjaga kualitas kredit NPL (non performing loan) atau rasio kredit bermasalah yang masih tergolong tinggi pada 2020. Pihaknya, kata Ketua DPD Perbarindo Sultra itu akan terus berupaya menurunkan NPL sesuai dengan parameter kesehatan bank yakni 5 persen.
Kemudian dalam perspektif pengelolaan bisnis, BPR Bahteramas membukukan pendapatan sebesar Rp32,5 miliar setelah dikurangi biaya operasional Rp20 juta-an sehingga laba berjalan tahun 2020 sebesar Rp11,6 miliar meliputi BPR Bahteramas Kendari Rp3,36 miliar, BPR Konawe Rp2,1 miliar, BPR Konsel 2,3 miliar, BPR Kolaka Rp1,9 miliar, BPR Bombana Rp1,09 miliar, BPR Konut Rp632 juta, dan BPR Kolut Rp368 juta.
Di sisi lain, indikator keuangan yang menjadi parameter tingkat kesehatan bank menunjukkan masi cukup baik.
“Kami memiliki keyakinan bahwa soliditas neraca–posisi likuiditas yang mencukupi, struktur permodalan yang kuat dan kualitas aktiva yang baik akan senantiasa menjadi sumber keunggulan strategis bagi bank,” kata Ahmat.
Dengan demikian, tambahnya, BPR Bahteramas berada pada posisi yang baik untuk dapat memanfaatkan berbagai peluang bisnis yang diproyeksikan meningkat seiring dengan potensi Sultra, khususnya di daerah daratan yang cukup menggembirakan.
Untuk diketahui, RUPS BPR Bahteramas ini diikuti oleh tujuh BPR yakni Kendari, Konawe, Konsel, Konut, Bombana, Kolaka, dan Kolaka Utara.
Turut hadir Bupati Kolaka Ahmad Safei, Sekda Sultra Nur Endang Abbas, dan Sekda Kendari Nahwa Umar.
Nur Endang Abbas dalam pemaparannya usai pelaksanaan RUPS tahunan itu menegaskan bahwa komitmen pemerintah provinsi sebagai pemegang saham kendali dalam mendukung pertumbuhan BPR Bahteramas sangat besar.
Hal itu terbukti dengan dorongan pemerintah untuk mengkonsolidasikan 7 BPR Bahteramas yang hadir dalam RUPS ini untuk menjadi satu BPR Bahteramas Sultra.
Dengan merger tersebut kata Mantan Kepala BKD Provinsi Sultra itu BPR Bahteramas akan tumbuh dan besar serta pelayanan kepada masyarakat dalam akses keuangan semakin meningkat.
“Jad saya harap bahwa inovasi dari BPR Bahteramas yang dijalankan selama 2020 ini bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kolaka Ahmad Safei dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran BPR di Kolaka menjadi lokomotif perekonomian masyarakat. Sehingga diharapkan pengurus dapat melahirkan inovasi baru dalam hal pengembangan bisnisnya, dan tidak hanya mengandalkan support kapital dari pemerintah daerah.
“Jajaran direksi harus bisa membuka jaringan pemasaran yang lebih luas di masyarakat. Kita berharap, BPR Bahteramas terus meningkat dan berkembang, agar ke depan tidak lagi bernama BPR Bahteramas Sultra, tapi akan menjadi BPR Bahteramas Kolaka,” ujar Safei.
Bupati Kolaka juga mengapresiasi pelaksanaan RUPS kali ini yang tetap menerapkan standar protokol kesehatan penanganan dan pemutusan rantai penyebaran Covid-19.
Editor: Jumriatin