ZONASULTRA.ID, KENDARI – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), nilai ekspor Sultra pada April 2022 mengalami kenaikan sebesar 36,93 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti mengatakan, nilai ekspor Sultra pada April 2022 mencapai 563,51 juta dolar Amerika atau mengalami kenaikan dari ekspor Maret 2022 yang tercatat sebesar 411,54 juta dolar Amerika.
“Volume ekspor juga tercatat naik 27,23 persen dibanding Maret 2022. Yaitu dari 180,48 ribu ton menjadi 229,62 ribu ton pada April kemarin,” ucapnya dalam rilis BPS pada Kamis (2/6/2022).
Agnes menjelaskan, ekspor Sultra dibedakan berdasarkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada April 2022 mengalami peningkatan 36,65 persen dibanding Maret 2022, yaitu dari 390,02 juta dolar Amerika menjadi 532,96 juta dolar Amerika.
Baca Juga :
Pemerintah Resmi Larang Ekspor Semua Produk CPO dan Turunannya, Sanksi Tegas Menanti Para Pelanggar
Sedangkan volumenya naik sebesar 26,58 persen dari 176,31 ribu ton pada Maret 2022 menjadi 223,18 ribu ton pada April 2022.
Secara kumulatif total nilai ekspor Sultra Januari hingga April 2022 tercatat sebesar 1.689,38 juta dolar Amerika atau naik 39,16 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara, volume ekspor kumulatif pada Januari hingga April 2022 mengalami kenaikan 4,23 persen dibanding periode yang sama 2021 yaitu dari 716,42 ribu ton menjadi 746,75 ribu ton.
Agnes juga menyampaikan, peningkatan terbesar ekspor Sultra pada April 2022 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 152,71 juta dolar Amerika atau naik sebesar 37,51 persen. Sedangkan menurut sektor, ekspor Sultra pada April 2022 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 563,48 juta dolar Amerika.
Komoditi yang selama ini menjadi andalan Sultra antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut, sedangkan negara tujuan ekspornya tersebar di benua Asia hingga Amerika.
Ekspor Sultra pada April 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 558,49 juta dolar Amerika, disusul Amerika Serikat senilai 3,14 juta dolar Amerika dan India senilai 1,39 juta dolar Amerika. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati
