ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) tidak menyebutkan nama-nama calon penjabat (Pj) bupati 3 daerah di Sultra yang telah diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
Berdasarkan akhir masa jabatan (AMJ) bupati, 3 kepala daerah yang akan habis masa jabatannya tersebut yaitu Kabupaten Bombana dan Kolaka Utara (Kolut) pada 22 Agustus 2022 lalu menyusul Kabupaten Buton pada 24 Agustus 2022 mendatang.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sultra, Muliadi mengatakan bahwa pihak Pemprov tidak menyebutkan nama karena banyak. Pihaknya sementara menunggu proses pengerucutan yang saat ini tengah dilakukan oleh Kemendagri.
“Ada versi dewan juga kita tidak tahu siapa yang dia usul, jadi kita tidak bisa mengira-ngira. Lebih bagus kita tunggu hasilnya di Kemendagri dan pengerucutannya di tim penilai akhir (TPA),” ucapnya di Kendari pada Senin (15/8/2022).
Kata dia, ada sembilan nama yang diusulkan oleh Pemprov Sultra untuk tiga daerah. Untuk menghindari kesalahan pengucapan nama, ia memilih untuk tetap menunggu hasil keputusan Kemendagri.
Kata dia, sudah ada pengalaman sebelumnya. Contohnya di Buton Selatan (Busel), nama yang diusulkan gubernur bukan nama tersebut yang keluar. Perahasiaan nama tersebut guna menjaga hal tersebut untuk menghindarkan Pemprov dari isu pembohongan publik.
“Itu yang kita jaga marwah itu. Jangan sampai lagi terjadi seperti hal itu. Jadi itu bukan dirahasiakan, tapi kita jaga jangan sampai lain kita ungkapkan namanya lain yang muncul seperti yang terjadi di Busel kemarin,” tambahnya.
Diketahui, Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas menyampaikan, saat ini penunjukan Pj Bupati akan ada dari Tim Penilai Akhir (TPA) yang terdiri dari Sekretaris Negara (Setneg), Sekretaris Kabinet (Setkab), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). (A)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma
