ZONASULTRA.COM, LAWORO – Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut 3, Rusda Mahmud- Sjafei Kahar menyatakan, dukungan terhadap gerakan anti money politik dan Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA) menjelang pilkada serentak.
Menurut Rusda, salah satu yang dapat merusak sendi-sendi demokrasi di Sultra adalah Money Politik dan SARA. Olehnya itu, pihaknya juga mewanti-wanti seluruh relawan dan simpatisan agar tidak melakukan money politik di ajang pemilihan gubernur (Pilgub).
“Ini dapat merusak moral, mental dan membuat masyarakat malas. Jadi saya sangat sepakat untuk menciptakan gubernur baru yang bersih,” ungkapnya usai kampanye dan tatap muka di Desa Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, Selasa (27/2/2018).
Lanjutnya, pada dasarnya money politik itu tidak bisa memastikan pasangan calon (paslon) untuk meraih suara besar pada saat pemilihan nanti, karena pemilihan bukan di lapangan tapi dalam bilik.
(Baca Juga : Kampanye di Muna, Ini Alasan Rusda Mahmud Pinang Safei Jadi Wakilnya)
“Jadi untuk apa menghabiskan uang dengan sesuatu yang tidak pasti, lebih baik berpikir bagaimana memberikan pemahaman berdemokrasi kepada masyarakat serta berusaha memberikan pelayanan yang terbaik demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Tak hanya itu, mantan Bupati Kolaka Utara dua periode juga menyampaikan kepada seluruh tim pemenangan untuk tetap mengedepankan sopan santun dalam menyampaikan orasi ataupun pendapat politik di hadapan umum.
“Saya sampaikan memang kepada seluruh tim pemenangan, simpatisan dan relawan Rusda-Sjafei untuk terus mengedepankan politik santun jangan menjelek-jelekkan paslon lain karen itu bukan tipe saya. Saya adalah politisi santun,” tuturnya.
Rusda juga berharap kepada seluruh tim pemenangan untuk tidak mencampuri urusan paslon lain, apalagi mengomentari kisruh Partai Amanat Nasional yang sedang memanas di Sultra. Dia terus mengingatkan agar seluruh tim tetap fokus pada agenda-agenda pemenang di pilgub. (B)
Reporter : Laode Pialo
Editor : Kiki
