Ingat Sumpah Pemuda, Generasi Muda Jangan Terpancing Isu Negatif

196
Supriansyah Yusuf
Supriansyah Yusuf

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam suasana peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2018, generasi muda bangsa harus memposisikan diri di garda terdepan untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan. Sumpah Pemuda yang diproklamirkan tahun 1928 hingga sekarang jangan pudar, meskipun sudah 90 tahun yang silam dibacakan.

“Generasi muda jangan terpancing dengan isu-isu negatif yang dapat memecah belah semangat persatuan dan kesatuan. Kita harus selalu menjaga dan memupuk keragaman budaya dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, ” kata Supriansyah Yusuf, pengusaha muda asal Kabupaten Bombana.

Supriansyah yang kini menekuni usaha ekspor udang vaname menjelaskan, Sumpah Pemuda lahir karena tumbuhnya semangat nasionalisme ketika Indonesia masih dalam tekanan penjajah. Ketika itu perjuangan untuk lepas dari belenggu penindasan sangat mudah dipatahkan oleh penjajah.

BACA JUGA :  KPU Tetapkan PSU Pilkada Muna 22 Maret

Ini disebabkan perjuangan ketika itu masih bersifat parsial. Masing-masing masih mengedepankan perjuangan kedaerahan. “Atas dasar inilah lahir semangat persatuan, bahwa untuk berdiri kokoh sejajar dengan bangsa lain di dunia, perlu kesamaan semangat. Maka Jong Selebes, Sumatra, Jawa dan seluruh kekuatan akhirnya bersatu, bertekad berjuang secara bersama-sama,” ujarnya.

(Baca Juga : Supriansyah Yusuf: Bermodalkan Kejujuran dan Kepercayaan, Sukses Ekspor Udang ke China)

Berdasarkan sejarah, Sumpah pemuda dihasilkan dari keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia yang sekarang dikenal Jakarta. Kongres tersebut dipimpin oleh pemuda Soegondo Djojopoespito dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia).

BACA JUGA :  Pilkada 2020 di Konut, Ruksamin-Raup 'Cerai'

Naskah Sumpah Pemuda ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Ini artinya isi sumpah pemuda sangat tegas.

Kemudian Negara Indonesia diproklamirkan dengan perjuangan yang sangat gigih. Telah banyak pejuang-pejuang gugur melawan para penjajah. Mereka mengorbankan harta benda, bahkan jiwa raganya. “Melihat pengorbanan para pejuang terdahulu, maka sudah menjadi kewajiban kita memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya. (*)

 


Penulis: Rustam DJ