ZONASULTRA.COM, RAHA – Kemegahan Masjid Awaluddin Al Jannah yang terletak di Desa Lahontoghe Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini viral. Desain menyerupai konsep masjid Hagia Sophia di Istanbul Turki itu berada di jalan poros Raha-Wamengkoli, dan dinilai sebagai masjid terindah dan paling megah di kabupaten Muna.
Masjid Awaluddin Al Jannah merupakan masjid tertua di Muna yang dibangun sejak tahun 1960. Sebelumnya lokasi awalnya terletak di kampung lama Tongkuno.
Berdasarkan sejarah Muna, sejak tahun 1600 hingga 1625 ada empat masjid yang dibangun pertama di Muna. Ada masjid Muna yang terletak di kota Wuna. Lalu masjid Quba Loghia yang ada di kecamatan Lohia.
Selanjutnya, masjid Laghontoghe yang kini berubah nama jadi masjid Awaluddin Al Jannah dan terakhir masjid Oelongko di Kecamatan Bone.
Sekitar tahun 1970 pemindahan masjid Laghontoghe pertama kali dilakukan oleh La Ode Rafid saudara dari Ridwan Bae dengan memindahkan batu fondasi masjid dari kampung lama di tempatnya saat ini.
Nanti setelah tahun 2012 masjid ini pun secara bertahap mulai dibangun permanen, dengan pencetusnya Ir Hamalin (56) bersama panitia pembangunan masjid Jainudin Mariudin sebagai sekretaris dan Wakil Ketua La Ode Giu.
Penamaan Masjid Awaluddin Al Jannah juga terinspirasi dari sejarah masjid yang merupakan awal mula masuknya islam di Muna.
Dibangun dari Dana Hibah Pemprov Sultra Sebesar Rp1,5 Miliar
Hamalin menceritakan perjuangannya bersama panitia dan jamaah membangun masjid dengan konsep yang indah dan megah. “Awalnya, pembangunan masjid ini hanya mengandalkan swadaya warga saja. Berapa pun yang terkumpul itu yang kita bangun,” cerita Hamalin, saat dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu (17/3/2021).
Seiring berjalan waktu, upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna melalui ketua dan para pengurus pembangunan masjid membuahkan hasil dengan mendapatkan gelontoran dana hibah dari Pemprov Sultra sebesar Rp1,5 miliar.
“Alhamdulillah usulan Pemda Muna melalui saya ke Provinsi disetujui sebesar Rp1,5 miliar. Saya langsung hubungi konsultan untuk segera dibangun,” kisahnya.
Bermula dari Brosur Aksesoris Masjid di Istiqlal
Dua tahun lalu, Hamalin yang juga seorang ASN di Pemprov Sultra ini, mengaku sebelumnya pernah mendapat brosur aksesoris masjid saat berkunjung di Masjid Istiqlal Jakarta. Ia pun langsung tertarik untuk mendesain masjid Awaluddin Al Jannah Tongkuno dengan aksesoris tersebut.
“Saya pun usahakan konsultan aksesoris masjid dari Bogor itu datang ke Muna untuk mendesain masjid kami,” urainya.
Saat mendesain, konsultan merinci total anggaran yang akan dikerjakan sekitar Rp3 miliar. Dirinya pun bingung anggaran sebanyak diambil di mana
“Namun perjuangan tak surut. Saya katakan insha allah dananya segera akan dapatkan,” tutur Hamalin.
Pria yang juga menjabat Kepala Bidang Perlindungan KonsumenDinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra ini mengurai rancangan desain bangunan semua dikerjakan oleh konsultan. Pihak panitia masjid langsung menyetujui desainnya.
Meski anggaran terbatas, namun konsultan sekaligus pemilik perusahaan yang bergerak di aksesoris masjid itu, menyepakati untuk pembangunannya. “Konsultannya memang hebat meski dengan anggaran terbatas Rp1,5 miliar namun bisa diselesaikan dengan baik,” timpalnya.
Kata konsultannya berseloroh dalam membangun masjid tak ingin hitung hitungan soal biaya, yang penting jadi dulu untuk sebagai contoh. “Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan perpaduan Masjid Hagia Sophia dan Nabawi,” ucap Hamalin dengan senang.
Desain Kubah Mirip Masjid Hagia Sophia
Desain kubah masjid ini menyerupai kubah masjid Hagia Sophia di Istanbul Turki. Memiliki enam buah kubah dengan ukuran berbeda.
Selain kubah, masjid ini juga memiliki empat menara dengan tinggi variatif, tertinggi mencapai sekitar 30 meter. Masjid yang sudah rampung pembangunannya ini menempati lahan seluas 28×47 meter dan volume bangunan masjid sekitar 22×27 meter.
Desain bangunan luar bergaya interior masjid Nabawi dengan ukiran kubah masjid yang mendominasi. Warna yang dipilih pun warna cream dan campuran putih dengan interior lukisan langit yang terletak di bagian plafon kubah.
Di dalam masjid fasilitasnya pun lengkap. menyuguhkan susana bersih dan sejuk karena ada pendingin ruangan. Tak hanya itu shafnya luas dengan daya tampung ratusan orang, sehingga jamaah betah berlama-lama dalam masjid.
Aktivitas Ibadah Meningkat 100 Persen
Sejak pembangunan masjid Awaluddin Aljannah rampung, jamaah pun membludak. Peningkatan jumlah jamaah mencapai hingga lebih dari 100 persen.
“Sebelumnya dalam shalat berjamaah hanya dipenuhi dua shaf. Namun sejak pembangunannya tuntas jumlahnya meningkat menjadi delapan shaf shalat,” ulas Hamalin.
Paling menggembirakan saat shalat subuh berjamaah, shaf mencapai tiga shaf. Masyarakat tanpa diajak langsung termotivasi sendiri untuk beribadah karena merasa nyaman berada di dalam masjid.
Tak hanya jamaah dewasa. Antusias anak-anak pun untuk beribadah di dalam masjid sangat tinggi. Setiap usai shalat lima waktu ratusan anak-anak berbaris ikut bertadarus alquran.
Saat ini, kata Hamalin keberadaan Masjid Awaluddin menjadi buah bibir di masyarakat umum bahkan hingga di kota Kendari. “Selain singgah ibadah, kadang pengunjung datang hanya karena penasaran dengan kemegahan masjid ini,” katanya.
Apapun program keagamaan di masjid Awaluddin selalu dikoordinasikan bersama jamaah dan pengurus. Hal ini dilakukan sebagai bentuk persatuan jamaah agar tidak terjadi perbedaan pendapat.
Baik itu kondisi keuangan saat pembangunan selalu dikordinasikan bersama jamaah. Termasuk kegiatan keagamaan jelang ramadhan nanti yang tinggal beberapa minggu lagi.
Menanti Peresmian Pemda dan Pemprov
Meski pembangunannya sudah rampung, namun hingga kini masjid Awaluddin Al Jannah penggunaannya belum diresmikan oleh pemerintah daerah setempat. “Saya sudah koordinasi dengan Bupati Muna untuk segera diresmikan,” harapnya.
Namun ia menambahkan ada permintaan Bupati Muna kehadiran Gubernur atau Wakil Gubernur Lukman Abunawas untuk meresmikan penggunaannya sebelum memasuki bulan ramadhan. (*)
Kontributor : Nasrudin
Editor : Kiki