ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau seluruh pemerintah daerah (pemda) bersiap siaga menghadapi curah hujan yang tinggi sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Memasuki musim penghujan ini berpotensi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menimbulkan banjir.
“Kalau kita melihat dari BMKG ini (hujan) bisa sampai bulan Februari – Maret, bukan hanya daerah Jabodetabek yang berpotensi terjadi banjir tapi daerah-daerah lain juga, (seperti) Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, NTT, Kalimantan, Sulawesi, semua punya potensi,” kata Tito di kantornya, Jalan Merdeka Utara nomor 7, Senin (6/12/2019).
Tito juga meminta seluruh pemda memperhatikan anggaran dan membuat strategi pemetaan anggaran terkait penangan maupun pencegahan potensi bencana. Pihaknya ingin memastikan negara dan pemerintah hadir dalam setiap kebutuhan dan kesulitan masyarakat.
Baca Juga : Kerja Sama dengan PPATK, Kemendagri Awasi Anggaran Pemda
Mendagri menganjurkan agar dibuat strategi penanganan banjir di daerah dan harus ada pemetaan daerah potensi banjir. Selanjutnnya dihitung biaya yang kemudian dimasukan ke dalam anggaran untuk diketok menjadi anggaran penanganan banjir.
“Berikan kompensasi kepada mereka mulai dari bencana banjir, rumahnya banyak yang rusak, yang sudah selesai tergenang masih banyak lumpur, belum lagi dokumen-dokumen hilang atau rusak. Ini negara harus hadir,” imbuh Tito.
Sebagai antisipasi potensi bencana, Kemendagri tengah menyiapkan posko untuk memonitoring cuaca maupun rencana kontingensi untuk meminimalisasi ketidakpastian dalam menghadapi potensi bencana. Sistem tersebut diharapkan akan dimiliki setiap pemda melalui surat edaran yang sedang dipersiapkan.
Baca Juga : BMKG: Wilayah Selatan Sultra Berpotensi Hujan Diserta Kilat dan Angin Kencang
“Maka saya sudah siapkan seluruh posko monitor ramalan cuaca dan menyusun rencana kontingensi terjadi longsor, terjadi banjir biasa, bagaimana langkah-langkahnya sistematis, upayanya dari sebelum bencana, pada waktu terjadi bencana, dan setelah bencana harus ada. Kita negara harus memiliki yang dibuat dan diorganisir. Saya minta nanti kepada Pak Sekjen konsepkan surat edaran itu,” pungkas mantan Kapolri ini.
Seperti diketahui BMKG kembali mengeluarkan peringatan waspada cuaca esktrem hingga 12 Januari 2020 atau satu pekan ke depan. (B)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Muhamad Taslim Dalma