ZONASULTRA.ID, KENDARI – Periode Januari hingga Oktober 2022, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyalurkan beras hasil serapan petani lokal sebanyak 18.453 ton kepada masyarakat Sultra di bawah harga pasar.
Kepala Bulog Kanwil Sultra Siti Mardati Saing mengatakan, realisasi penyaluran beras tersebut telah mencapai 87,87 persen dari target yang ditetapkannya pada 2022 yaitu sebanyak 21 ribu ton. Kata dia, penyaluran tersebut dilakukan saat harga di pasaran naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9.450.
“Kita perkirakan di akhir tahun nanti akan melebihi target awal, karena masih ada dua bulan. Kita jaga jika harga di penggilingan tinggi dan harga di pasaran naik maka beras ini harus kita salurkan dengan harga Rp8.300,” ucap Siti di Kendari pada Senin (31/10/2022).
Lanjutnya, dari penyaluran tersebut diketahui Kota Kendari yang tinggi kebutuhan berasnya. Namun, saat ini yang kencang dalam kebutuhan beras adalah daerah kepulauan.
Hal tersebut karena wilayah daratan yang notabenenya daerah penghasil beras saat ini sedang dalam masa panen raya. Ia menyimpulkan, banyaknya kebutuhan beras di wilayah Sultra tergantung pada situasi yang ada.
Siti Mardati Saing mengatakan, realisasi penyaluran beras pada masyarakat di Sultra sebelumnya menempati urutan pertama di Indonesia, namun saat ini mengalami kemunduran karena wilayah Jawa sudah memasuki masa paceklik sehingga banyak beras yang keluar.
“Sekarang Sultra di posisi 5 untuk realisasi pencapaian target penyaluran KPSH, sekarang agak berkurang karena lagi panen. Target penyerapan pun Sultra masih masuk 10 besar,” tutupnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati
