ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan riset kebijakan terkait tiga misi Gubernur. Riset tersebut untuk mengimplementasikan pencapain misi Gubernur Sultra Ali Mazi.
Riset tersebut, yakni terkait kajian komprehenshif pemetaan kondisi ekonomi, ketahanan pangan, kualitas pendidikan, kesehatan, politik, dan mental spiritual dalam mewujudkan Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat.
Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding mengungkapkan, dalam upaya mengelaborasikan empat misi Gubernur, Balitbang sejak 2 tahun terakhir terus berupaya mengarahkan fokus kajian pada penguatan Isu-isu strategis, untuk jadi bahan masukan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mengimplementasikan VISI-MISI Gubernur Sultra.
“Tahun lalu kami ada kajian untuk penguatan misi ketiga, tentang profesionalisme birokrasi lebih khusus pada tema inovasi daerah. Tahun ini secara simultan kami fokus pada 3 misi, misalnya penelitian tahun ini kami tekankan pada kajian evaluasi 2 tahun Kepala Daerah, dan berupaya membangun kerangka indikator yang digunakan dalam pencapaian misi pertama. Misalnya Indikator Kemiskinan, Ketahanan Pangan hingga Indikator Demokrasi,” tulis Sukanto dalam rilisnya kepada awak media, Senin (12/10/2020).
Menurutnya, kerangka indikator sangat penting, utamanya bagi Bappeda (sebagai Koordinator RPJMD) yang pada akhir masa jabatan Gubernur nanti akan melakukan evaluasi terkait pencapaian indikator-indikator misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Sedangkan, sambungnya, pada misi kedua pihaknya mengambil teman utama daya saing yang akan lebih fokus pada penguatan ekspor.
“Melalui kajian kita ingin mengetahui sejauhmana Potensi Ekspor Sultra saat ini dan kapasitas produksi dari masing-masing komoditi tersebut, dan terakhir untuk misi ketiga, kami bermitra dengan rekan-rekan Ahli UHO (Ahli Transportasi dan Tata Ruang) untuk memformulasikan bagaimana konsep interkoneksitas antar wilayah di Sultra, agar dicapai pemanfaatan ruang dan pengelolaan sumberdaya yang optimum untuk peningkatan percepatan pembangunan Sultra,” ungkapnya.
Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Andi Bahrun, yang juga merupakan Koordinator Penilai Hasil Penelitian (Reviewer) Hasil peneltian, mengingatkan untuk upaya strategis hilirisasi hasil penelitian. Hal itu dikarenakan, masih banyaknya hasil penelitian yang belum optimal dilakukan di tingkat OPD maupun stakeholder lain yang membutuhkan.
“Pada Kebutuhan ini, sangat diharapkan Balitbang lebih mengarahkan juga upaya sosialisasi hasil penelitian ini ke masing-masing pihak yang kompeten untuk dimanfaatkan agar tercapai target-target yang diinginkan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Hado Hasina menguraikan, tantangan Pemda dalam mengimplementasikan misi ke empat Gubernur, bukan saja pada tataran konsep interkoneksitas (infrastruktur dan sumberdayanya). Akan tetapi juga soal mengkoneksikan pihak-pihak (kemitraan) yang terlibat, yang akhirnya bermuara pada kerjasama peran dan pembiayaan, yang disebut “P4” (Public Private People Partnership).
“Hanya dengan kemampuan Pemda memobilisasi peran-peran kemitraan multipihak ini, kita dapat merealisasikan konsep interkoneksitas Garbarata ini. Yang memang sejatinya membutuhkan dana yang cukup besar,” singkatnya. (b)
Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Kiki