Dampak Covid-19, Pembenahan Jalan di Baubau Belum Maksimal

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Baubau, Rustam
Rustam

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Sejumlah ruas jalan di pinggiran Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak parah, sementara pembenahan jalan itu belum maksimal. Salah satu faktor penghambat adalah pandemi covid-19.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Baubau, Rustam membenarkan kondisi ini. Hal itu diungkapkannya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/8/2020).

“Data rielnya ada di data jalan kita, yang jelas kita juga tidak menutup mata masih banyak ruas jalan kita yang belum dibenahi. Memang itu menjadi pekerjaan rumah, belum lagi banyak jalan baru karena adanya pengembangan pemukiman, jadi saya kita masih banyak ruas jalan yang harus dibenahi,” terangnya.

Karena pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini, kata Rustam, anggaran di Dinas PUPR Kota Baubau dipotong setengahnya. Selain itu juga tidak mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat atau Dana Alokasi Khusus (DAK). Alhasil Dinas PUPR pasrah mengerjakan sejumlah proyek peningkatan jalan dengan mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja.

BACA JUGA :  Empat Hektar Hutan Pinus Samparon Baubau Terbakar

Menurut Rustam, hal ini berdampak pada pengerjaan proyek yang tidak maksimal. Lima proyek peningkatan jalan di Kota Baubau yang diproyeksi tuntas tahun ini mesti dikerjakan setengahnya saja. Lima proyek itu yakni pengerjaan Box Culvert alias beton saluran air pada jalan by pass, peningkatan jalan Kelurahan Karya Baru, peningkatan jalan Lamonante, peningkatan jalan Pros Medibrata, peningkatan jalan menuju Kawasan Hutan Samparona, dan peningkatan Jalan Cendana.

Kelima proyek itu dikalkulasi tuntas dengan anggaran sebesar Rp 11 miliar. Namun kemudian setelah pandemi Covid-19, anggaran tadi dipotong setengahnya sehingga hanya tersisa sekira Rp 5 miliar lebih.

“Ini benar-benar berdampak, misalkan jalan menju Kawasan Hutan Samparona yang seharusnya kita tuntaskan tahun ini dengan anggaran Rp 3 miliar, namum pengerjaannya hanya sebatas tahap satu dulu karena anggaranya dipotong setengah, tinggal 1,4 miliar,” urai Rustam.

BACA JUGA :  Wali Kota Baubau Tegaskan Tidak Pernah Instruksikan Tarik Pungutan Untuk MTQ

Diungkapkan Rustam, ada beberapa proyek peningkatan dan perbaikan jalan yang batal karena pandemi Covid-19. Seperti proyek peningkatan jalan poros Kelurahan Kalialia menuju Kelurahan Lowulowu. Peningkatan jalan dengan panjang sekira 600 meter yang rusak parah itu batal, dipredksi dapat mulus dengan anggaran sekira Rp 2,5 miliar. Meski demikian proyek batal itu telah diusulkan agar dianggarkan pada APBD Perubahan tahun ini.

“Proyek yang batal itu rata-rata anggaranya besar. Tapi beberapa sudah kita usulkan untuk dianggarkan diperubahan. Kalau memang tidak bisa kita juga sudah usulkan untuk dikerjakan di tahun 2021 baik menggunakan DAK mau pun DAU,” imbuh Rustam. (a)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini