Dirjen PSKL KLHK Beri Edukasi kepada 8 Kelompok Kemitraan Konservasi TNRAW

Dirjen PSKL KLHK Beri Edukasi kepada 8 Kelompok Kemitraan Konservasi TNRAW
Dalam rangka penguatan pengelolaan kawasan konservasi, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Dirjen PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Suprianto melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), pada Jumat (1/10/2021). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam rangka penguatan pengelolaan kawasan konservasi, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Dirjen PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Suprianto melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), pada Jumat (1/10/2021).

Kunjungan kerja itu diawali dengan melakukan pertemuan bersama delapan kelompok kemitraan konservasi binaan Balai TNARW.

Bambang Suprianto menjelaskan, ada beberapa hal terkait program kemitraan konservasi, di antaranya mengenai bagaimana membentuk asosiasi kelompok masyarakat, membuat badan usaha atau kelompok untuk menjamin pasar, membuat industri berbasis masyarakat serta peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dan berdialog dengan kelompok binaan.

“Bahwa sebaiknya usaha yang dikembangkan oleh kelompok harus sama sesuai dengan peta kemitraan konservasi, misalnya pada kelompok pemanfaatan mangrove yang berjumlah lima kelompok semuanya fokus menjadi pemasok kepiting atau pembuat terasi. Agar kelompok bisa saling mendukung apabila ada permintaan produk dalam jumlah besar,” kata Bambang Suprianto.

Selain itu, terkait dengan permasalahan sertifikasi produk halal beserta izin BPOM, Balai PSKL wilayah Sulawesi dapat memfasilitasi dan berkoordinasi ke MUI dan dinas kesehatan sehingga produk olahan masyarakat dapat dipasarkan secara luas baik melalui pasar tradisional maupun e-commerce.

Dirjen PSKL berharap untuk para pendamping kelompok fasilitator atau tenaga pendamping bisa terus membantu kelompok masyarakat dalam berproses. Pendamping harus proaktif jika ingin kelompok binaannya terus berkembang.

Sementara itu, Kepala Balai TNRAW Ali Bahri menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan kerja Dirjen PSKL dan memberikan gambaran mengenai kegiatan kemitraan konservasi yang telah dilakukan pihaknya sejak 2017 sampai 2021.

Dikatakan, dari 2017-2021 pihaknya telah membentuk penguatan kapasitas kelompok dan pemberian usaha ekonomi produktif kepada delapan kelompok kemitraan konservasi, yaitu terdiri dari lima akses pemanfaatan pada zona tradisional mangrove, dua akses pemanfaatan pada zona tradisional rawa dan satu akses pada zona tradisional Hukae Laea.

“Jadi mulai 2017 hingga sekarang, kami telah mempunyai delapan kelompok binaan dengan total luas akses pemanfaatannya itu adalah sekitar 1.943 hektare dan juga telah melibatkan 183 kepala keluarga,” kata Ali Bahri. (b)

 


Penulis: M14
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini