ZONASULTRA.COM, BALI – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meninjau langsung perkembangan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada di Tanjung Nusa Dua Kabupaten Badung, Bali, Rabu (9/8).
Menpar Arief didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Yuniartha Putra dan Ketua STP Bali Dewa Gde Ngurah Byomantara.
Yuniartha Putra dalam kunjungan tersebut mengatakan bahwa atraksi di GWK dan semua sarananya akan rampung pada Agustus 2018.
“Ini juga akan menjadi destinasi unggulan di Bali dan menambah daya tarik bali untuk wisatawan, dan yang paling terdekat adalah akan dijadikan tempat konser musik saat IMF internasional di Bali nanti,” ujar pria yang biasa disapa Agung itu.
Seperti diketahui, IMF-World Bank Annual Meeting 2018 akan digelar di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
Pria bertubuh kekar itu menambahkan,
GWK adalah sebuah kompleks taman budaya seluas ± 60 ha dengan patung Garuda dan Wisnu sebagai objek utamanya.
Patung tersebut memiliki tinggi sekitar 120 meter dengan bentang sayap Garuda sekitar 60 meter serta akan menjadikannya sebagai patung terbesar di dunia. Patung tersebut merupakan karya pematung terkenal Bali I Nyoman Nuarta.
“Jadi Dewa Wisnu dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara. Patung Dewa Wisnu yang ada di GWK terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton dengan tinggi 75 meter dan 60 meter. Nanti kalau sudah jadi, sangat indah sekali dan menjadi view yang menarik,” kata Agung.
Lebih lanjut Agung menambahkan, jika nanti patungnya sudah jadi akan terlihat Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 120 meter.
Seperti diketahui, kawasan Garuda Wisnu Kencana sendiri berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah. Tanah di GWK memang batu kapur dan juga memiliki cuaca panas dan terik.
“Dulu tidak ada yang mau dengan tanah di sini, namun kini sudah sangat mahal. GWK begitu sangat bagus dan indah pemandangannya karena bisa melihat Bali dari ketinggian,” tambah Agung yang juga diamini Kepala Bidang Promosi Wisata Buatan Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Ni Putu Gayatri.
Memang pemandangan sangat indah dan seksi. Selain itu, juga ada unsur-unsur budaya yang tinggi di GWK. Sebelah patung Dewa Wisnu ada mata air yang dipercaya memiliki kekuatan magis untuk menyembuhkan penyakit.
Fenomena alam tersebut dianggap keajaiban karena sumber mata air tersebut tidak pernah kering dan muncul dari bukit kapur yang berada di daerah yang tinggi.
Di belakang patung Dewa Wisnu terdapat patung Garuda yang memiliki tinggi 18 meter. Di depannya ada lorong besar dengan pilar batu kapur dan membentuk ruangan yang mampu menampung hingga 7.000 orang.
Di lokasi yang dikenal dengan Lotus Pond tersebut sering digelar acara besar seperti konser musik dan pertemuan bertaraf internasional. Untuk wisatawan yang datang juga bisa menikmati bioskop mini yang memutar film Garuda Cilik yang menceritakan kisah Dewa Wisnu dan Garuda.
Selain itu, ada Amphitheatre, tempat wisatawan melihat pertunjukan sendra tari Bali dan dapat berfoto dengan penari dan pemain musik. Untuk masuk ke kawasan Garuda Wisnu Kencana, wisatawan domestik dikenai biaya tiket sebesar Rp 70.000 untuk sekali masuk.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan untuk menjadikan Bali tetap nomer satu adalah Bali harus menjadi Bali Incoporated. Bali yang bersatu dan Bali yang terus mempertahankan menjadi Bali yang juara.
“Harus sepakat memiliki musuh bersama dalam pariwisata di luar negri, namun kita juga harus punya sparing partner dalam negri untuk sama-sama terus membangun pariwisata, Bali akan terus menjadi juara kalau semua elemen bersatu untuk pariwisata Bali,” kata Menpar Arief Yahya. (*)