Pembangunan Monumen Pahlawan di Baubau Butuh Rp39 Miliar

Sultan Himayatuddin/Oputa Yi Koo
Sultan Himayatuddin/Oputa Yi Koo

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana membangun area khusus kawasan Pahlawanan Nasional Sultan Himayatuddin. Dana yang diperlukan untuk menuntaskan kawasan pahlawan yang dikenal dengan sebutan Oputa Yi Koo itu ditaksir sekitar Rp39 miliar.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kota Baubau, Andi Hamzah Machmud. Katanya, PUPR Kota Baubau telah mengajukan dana untuk proyek tersebut kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, dan telah direspon untuk dianggarkan pada tahun 2021.

“Saya sudah presentasi kepada pemprov, dan direspon dengan baik. Malah mereka senang ketika melihat perencanaannya yang sudah matang,” ujar Hamzah, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/7/2020).

Monumen Oputa Yi Koo sendiri terbagi dua yakni, renovasi makam yang berada dalam kawasan Benteng Keraton Buton, dan pembuatan patung yang dilengkapi museum.

Untuk lokasi patung yang dilengkapi museum, kata Hamzah, saat ini ada dua pilihan yakni di Palagimata belakang kantor Bappeda Kota Baubau dan taman hijau Kotamara. Hasil pengamatan, lanjut Hamzah, pihaknya merasa lebih cocok dibangun di Kotamara.

“Karena ini berkaitan dengan pahlawan nasional, maka kita mengusulkan pendanaannya ke Pemerintah Provinsi Sultra. Untuk patungnya itu sekitar Rp25 miliar dan kuburannya Rp14 miliar,” sebut Hamzah.

Sesuai desain, urai dia, kawasan itu nantinya terdapat museum kepahlawanan Sultra Himayatuddin. Selain itu, ada pula penanda khusus 24 kadie (sub wilayah) Kesultanan Buton masa lampau. Setiap kadie dipasangkan bendera. Pada muaranya kawasan monumen pahlawan nasional itu bakal memperkenalkan budaya kebutonan.

“Di kawasan itu kita akan gambarkan riwayat Oputa Yi Koo, supaya nanti tetap diketahui oleh generasi selanjutnya. Kemudian, di situ juga ada lapangan yang bisa kita pakai untuk upacara pada hari pahlawan,” ulasnya.

Menurut dia, bila rencana pembangunan kawasan Sultan Himayatuddin itu sudah terealisasi, maka bisa menjadi destinasi wisata budaya yang bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Baubau. (B)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini