Tradisi Masyakat Buton Peringati 10 Muharram

122

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Sudah menjadi tradisi budaya masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang merupakan peninggalan para leluhur, ketika memasuki 10 Muharram dengan menggelar ritual “Pekandeana Ana-ana Maelu” (menyuapi anak yatim piatu).

Salah satu tokoh masyarakat Buton La Ode Muhammad Kariu, saat menggelar ritual pekandeana ana-ana maelu, Jumat (23/10/2015), mengatakan ritual ini merupakan warisan dan sampai hari ini masih terjaga dengan baik.

“Pekandeana ana-ana maelu ini dilakukan saat memasuki 10 Muharram, dimaknai sebagai hari menyantuni anak-anak yatim,” ungkap Kariu.

Ia menambahkan, dalam ritual ini didahului dengan memandikan anak yatim piatu dengan air as-syuro atau air yang sudah diniatkan sehari sebelum puncak acara. Dalam memandikan anak yatim ini harus dengan satu pasang, satu pasang yang dimaksudkan adalah anak yang mewakil kaum kaumu (Bangsawan) dan kaum walaka (masyarakat) biasa. Ini terkandung makna tidak ada perbedaan ras dimata Allah SWT.

Usai dimandikan, anak yatim ini terlebih dahulu dibasuh rambutnya sebagai tanda meski sudah tidak memiliki orang tua namun masih banyak keluarga atau masyarakat yang memperhatikan mereka. Dalam membasuh rambut ini disertai do’a semoga anak-anak tersebut diberikan ketetapan iman, dimaksudkan agar kelak kedepan tidak merasakan hal yang dialami saat ditinggalkan orang tua kandungnya semasa kecil, kemudian dimudahkan rejekinya dan dijauhkan dari seluruh bahaya.

Setelah itu dilanjutkan dengan menyuapi anak yatim dengan makanan tradisional Buton yang disiapkan dalam satu talang untuk setiap satu pasang.

“Hal inilah yang paling sakral dimana jika yang menyuapi anak yatim tersebut menghayati bagaimana sedihnya saat masih kecil tidak ada orang tua yang menyuapi anaknya dan sebaliknya anak yang disuapi pun merasa terharu sebab masih banyak orang yang memberikan perhatian meski saat ini tidak ada orang tua yang memberikan kasih sayang seperti anak yang lain,” tutup mantan imam mesjid Keraton Buton ini.

Sebagai acara penutup, adalah memberikan santunan kepada anak yatim dengan memberikan amplop yang berisikan uang yang sudah dihajatkan masyarakat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini