ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Camat Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jana Mansyur, menyiapkan inovasi perubahan Pande Mai untuk pariwisata Wakatobi.
Inovasi itu merupakan proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) se-Sultra tahun 2023 yang dia siapkan untuk kepariwisataan di Kabupaten Wakatobi.
Jana Mansyur menjelaskan, gagasan rencana aksi (renaksi) perubahan dengan judul Pande Mai Wakatobi itu adalah bahasa daerah keseharian di Wakatobi, yang kalau dimaknai adalah sering-sering datang.
Dia menyampaikan, Wakatobi ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi top ten destinasi pariwisata nasional yang telah diprogramkan dalam agenda Pemerintah. Oleh karena itu, menjadi sangat penting mendukung visi misi Kabupaten Wakatobi di visi ketiga pelayanan publik.
“Maka saya merancang ini, dengan tujuan bahwa ketika keamanan dan masalah ketenteraman dan ketertiban masyarakat (trantibmas) yang ada di wilayah Kecamatan Wangiwangi, sebagaimana kita ketahui bersama di sini banyak spot-spot pariwisata yang menurut saya masalah trantibmas belum maksimal,” katanya di Wangiwangi, Sabtu (28/10/2023).
Dengan adanya pande mai itu dia berharap, ke depannya bisa meminimalisir potensi-potensi keamanan dan kenyamanan yang dialami oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Karena di dalam pande mai itu saya bentuk tenaga trantibmas, bekerja sama dengan badan kesatuan bangsa politik (Kesbangpol) dan ini tersebar di seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Wangiwangi,” ungkapnya.
Menurut Jana Mansyur, hal itu akan memudahkan kontrolnya selaku kepala wilayah. Untuk memastikan seluruh spot-spot pariwisata diakomodir oleh tenaga keamanan tersebut, yang masuk dalam forum kewaspadaan dini masyarakat, forum pembauran kebangsaan, forum narkoba, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Nah ini semua saling bekerja sama, berkolaborasi bagaimana memahamkan seluruh masyarakat kita, tentang persoalan trantibmas di wilayah Kecamatan Wangiwangi,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, implementasinya nanti dia akan memberdayakan seluruh forum-forum tersebut agar bisa memastikan seluruh keamanan di spot pariwisata bisa dikontrol selama 1×24 jam dengan memberikan informasi mulai dari desa ke kelurahan, ke kecamatan dan sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP)-nya.
“Untuk sementara saya belum menggunakan aplikasi sendiri, masih menggunakan gadget melalui WhatsApp yang sifatnya mudah diakses, ke depan nanti kita by aplikasi untuk pengembangannya,” pungkasnya. (B)
Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati