Dua Perempuan Gagal Bertahta di Pilkada 2017, KPPI Sultra Dorong Peningkatan SDM

61
Dua Perempuan Gagal Bertahta di Pilkada 2017, KPPI Sultra Dorong Peningkatan SDM
WIRAUSAHA PRODUKTIF - Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) bekerja sama dengan Balai Pengembangan Produktifitas (BPP) Kendari menggelar pelatihan wirausaha produktif bagi peempuan di Kendari Town Squere, Rabu (5/4/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Dua Perempuan Gagal Bertahta di Pilkada 2017, KPPI Sultra Dorong Peningkatan SDM
WIRAUSAHA PRODUKTIF – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) bekerja sama dengan Balai Pengembangan Produktifitas (BPP) Kendari menggelar pelatihan wirausaha produktif bagi peempuan di Kendari Town Squere, Rabu (5/4/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di 7 daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra), calon dari kalangan perempuan tidak ada yang berhasil naik tahta. Padahal ada dua calon dari kalangan perempuan yang ikut bertarung.

Keduanya adalah Suri Syahriah Mahmud sebagai calon wakil wali kota di Pilkada Kendari dan Wa Ode Hasniwati sebagai calon wakil bupati di Pilkada Buton Selatan (Busel). Kekalahan itu final setelah ditolaknya gugatan Pilkada Kendari dan Busel oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sultra Suleha A. Bahar mengatakan, yang jadi masalah mendasar adalah sumber daya manusia (SDM). Sebab, SDM dapat dipantau langsung oleh masyarakat, misalnya lewat pemaparan visi misi yang dapat mempengaruhi pilihan masyarakat.

Selan itu, kurangnya keterwakilan perempuan di kursi kepala daerah. Sebab perempuan masih cenderung tidak ditempatkan pada posisi yang bagus. Kata Suleha, pola pikir patriarki masyarakat masih sulit diubah, olehnya perempuan selalu dianggap tidak mampu memimpin suatu daerah.

“Kami hari ini dari KPPI berusaha mendorong peningkatan SDM untuk perempuan dari segala segi termasuk ekonomi. Contohnya hari ini kami menggelar pelatihan wirausaha baru produktif selama lima hari, bekerja sama dengan Balai Pengembangan Produktifitas (BPP) Kendari,” ujar Suleha di sela-sela pelatihan di Kendari Town Squere, Rabu (5/4/2017).

Tak dapat dipungkiri bahwa untuk sampai di kursi kepala daerah maupun parlemen, perempuan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Olehnya kata Suleha, agar perempuan tidak saja hanya menunggu dari suami ada baiknya membangun usaha sendiri agar ketika masuk Pilkada bisa siap secara finansial.

Pada Pilkada 2018 diharapkan ada perempuan yang bisa tampil sebagai calon kepala daerah baik dalam pemilihan gubernur maupun bupati/walikota. Kata Suleha, KPPI akan memberikan dukungan penuh seperti di Pilkada Kendari 2017 KPPI mendukung Suri Syahriah Mahmud. (B)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini