Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sultra, Jasmin Suryadi. mengatakan, hal tersebut dapat terjadi dimana saja, karena dilatar belakangi oleh multifaktor baik itu dari lingkungan keluarga, sosial, dan s
Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sultra, Jasmin Suryadi. mengatakan, hal tersebut dapat terjadi dimana saja, karena dilatar belakangi oleh multifaktor baik itu dari lingkungan keluarga, sosial, dan sekolah.
“Salah satu yang menjadi faktor kuat berasal dari keluarga sebagai pembentuk kepribadian anak, jika latar belakang keluarga tidak harmonis sangat rentan terhadap praktik kekerasan di luar lingkungan keluarga,” kata Jasmin Suryadi di ruang kerjanya, Sabtu (2/5/2015).
Dikatakannya, tawuran yang kian marak dikalangan pelajar dapat diartikan sebagai bukti kebijakan pendidikan yang ada selama ini gagal.
Namun katanya, sangat tidak bijak jika kesalahan ditumpahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Sebab hal semacam ini, bukanlah tanggungjawab sepenuhnya dari pihak sekolah.
Dimana seharusnya hal ini menjadi koreksi bersama dari berbagai pihak terutama keluarga, masyarakat dan menjadi bahan renungan pemerintah.
Jasmin menuturkan, adanya militansi yang sangat berlebihan dari generasi sekolah yang sejak awal menanamkan paradigma yang salah terhadap anak didik.
“Selain itu, ada baiknya untuk selalu menjaga komunikasi intern dan ekstern sekolah. Sehingga interaksi positif dapat tercipta karena merupakan faktor yang dapat mencegah terjadinya hal yang negatif,” tuturnya.(Rasman)
