ZONASULTRA.COM, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menempati urutan 30 dalam peredaran narkoba di Indonesia.
Meski begitu, aparat terkait penanganan dan pemberantas narkoba tidak boleh lengah. Hal itu dibuktikan dengan upaya pencegahan instansi terkait yakni Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra serta Detasemen Polisi Militer (Denpom) VII/5 Kendari yang terus melakukan operasi pemberantasan narkotika.
“Kalau darurat narkoba ini kan bukan hanya Sultra tapi diseluruh Indonesia, kita dikatakan kalau kita darurat narkoba. Kalau Sultra sendiri masuk kepada peringkat ke 30 dari 34 Provinsi, dengan angka prafalensi 1.5,” ungkap Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara Sultra, Kombes Pol Fauzan Djamal, Sabtu (2/4/2016) usai menggelar Operasi Bersinar di sejumlah kos dan penginapan.
Menurutnya, saat ini Sultra belum masuk dalam kategori Besland, dimana angka prafalensi mencapai 2.2. Meski demikian, Fauzan mengaku, pihaknya tidak akan tinggal diam dengan angka prafalensi tersebut, semua isntansi terkait yang ada Sultra khususnya di Kota Kendari akan terus melakukan penekanan angka prafalensi hingga berada di bawah angka 1.5.
Di tempat yang sama, Direktur Reserse Narkoba (Dit Reskoba) Polda Sultra, AKBP Sumarto mengungkapkan, terkait dugaan kampung narkoba di Kota Kendari, pihaknya masih melakukan pendalaman serta penyelidikan.
“Kita lagi dalami, kita lagi selidiki terhadap tempat tempat yang berpotensi seperti itu. Kalau memang terdapat, ada yah, kemudian nanti kita akan lakukan pendalaman dan penindakan” ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia dinyatakan darurat narkoba. Saat ini pihak terkait seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Mabes Polri serta TNI gencar melakukan operasi guna memberantas peredaran narkoba di Indonesia. (B)
Penulis : Randi
Editor : Kiki
