ZONASULTRA.COM, KENDARI– Memasuki tahun 2016, warga yang tergabung dalam Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kendari ditantang bisa menghapus buta huruf Al Qur’an. Hal itu tentunya melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang dijalankan di Kota Kendari.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Alamsyah Lotunani ketika membuka Rapat kerja daerah (Rakerda) BMKT Kota Kendari, Sabtu (9/1/2016) di kantor walikota Kendari . Menurutnya warga yang masih buta huruf Al Qur’an mencapai 50 persen.
“Berdasarkan kajian data saat saya masih di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dulu, warga kota masih banyak yang belum bisa baca Al Qur’an. Jumlahnya bahkan mencapai kurang lebih 50 persen. Olehnya dibutuhkan peran-peran majelis taklim sehingga tidak ada lagi yang tidak bisa membaca Al Qur’an (bagi warga muslim),” kata Alamsyah.
Untuk data terkini jumlah buta huruh Al Qur’an belum dapat disebutkan Alamsyah namun diperkirakan angka 50 persen itu tidak jauh berbeda dengan saat ini. Pemberantasan buta huruf Al Qur’an menjadi penting karena berkaitan dengan akhlak warga dan dalam rangka mendukung program pemerintah yakni spiritual city.
Sementara itu, Ketua BKMT Kendari Sri Yastin Asrun mengatakan, melalui rakerda tersebut akan dirancang program-program majelis taklim yang bisa mendukung pembangunan daerah dan nasional. Membangun akhlak mulia untuk Kendari bertakwa menjadi tujuan utama bagi majelis taklim.
Penulis : Muhammad Taslim Dalam
Editor : Rustam