Hal itu terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan Muhamad Diwan salah satu mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo (UHO) mengenai pemetaan pasar ayam di Kendari pada 2013 lalu. Lima
Hal itu terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan Muhamad Diwan salah satu mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo (UHO) mengenai pemetaan pasar ayam di Kendari pada 2013 lalu. Lima pasar yang menjadi lokasi penelitian tersebut yakni pasar basah Mandonga, pedys market, pasar panjang, pasar Andonuhu dan pasar Baruga. Hasilnya penjualan ayam potong di pasar basah dengan harga Rp 38 ribu, memang dianggap paling murah.
Murahnya ayam potong di pasar basah disebabkan banyak barang (ayam potong) ditambah para pedagang yang juga banyak sehingga dipastikan harga turun. Sebaliknya, pasar Andonuhu jumlah pedagang sedikit sehingga harga ayam sedikit mahal dan saya pikir ini sudah sesuai dengan prinsip ekonomi, kata Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan UHO, La Ode Arsad Sani sekaligus dosen pembimbing dari Muhammad Diwan, Kamis (12/2/2015).
Namun demikian selain pasar tersebut, pasar pedis market juga bisa menjadi alternative warga yang ingin membeli ayam potong. Harga ayam dipasar ini Rp 40 ribu dan terbilang murah dibandingkan harga di pasar Anduononu yang rata-rata mencapai Rp 47 ribu dan di pasar Baruga seharga Rp 46.500 per ekor.
Menurut Arsad Sani, tahun ini penelitian serupa akan kembali dilakukan oleh mahasiswa bimbingannya untuk menindak lanjuti penelitian Muhammad Diwan ini. Tujuannya adalah untuk melihat beberapa item, salah satunya adalah pemetaan pasar ayam di Kendari sudah bergeser atau belum. (**Jumriati)