ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sepekan menuju hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019, total uang yang beredar di Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai Rp312 miliar.
Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah BI Sultra, Irfan Farulian menjelaskan, angka tersebut dihitung mulai dari periode 1 Maret hingga 10 April 2019. Namun kata dia, angka itu dinilai masih wajar tidak begitu fantastis.
Berdasarkan data dari BI Sultra, jumlah uang keluar (out flow) mencapai Rp595 miliar. Sedangkan uang yang masuk (in flow) Rp283 miliar. Sehingga, tambahan uang yang beredar pada periode 1 Maret-10 April 2019 sebesar Rp312 miliar.
Lebih rinci, out flow dari loket BI mencapai Rp388 miliar, loket kas titipan di Bank Rp201 miliar dan kas keliling Rp5,3 miliar.
Kemudian in flow di loket BI Rp190 miliar, loket kas titipan Rp87 miliar dan kas keliling Rp5,3 miliar.
“Januari dan Feberuari net in kita 1 T mas, artinya waktu itu lebih banyak uang yang masuk ke BI. sementara Maret April net out,” jelasnya Irfan kepada zonasultra saat ditemui di Kendari, Kamis (11/4/2019).
“Kalau pun dilihat dari uang yang keluar saja (out) cukup besar memang Rp595 miliar, namun jika diperhitungkan dengan uang yang masuk jadi tidak terlalu besar angka nettnya,” pungkasnya.
Sebelumnya Irfan juga menjelaskan, pelaksanaan pemilu serentak ini akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi di Sultra.
Pihaknya mempertimbangkan dampak pelaksanaan dari Pilpres dan Pilcaleg. Misalnya kebutuhan terkait uang akan meningkat baik melalui pembayaran tunai maupun non tunai.
“Olehnya itu, kami menjamin hingga saat ini ketersediaan uang masih aman, dan jelang Pemilu 2019,” ungkapnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/2/2019) lalu.
Selain itu, diperkirakan bakal ada lonjakan permintaan uang berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya. Sehingga, BI siap untuk mengantisipasi itu dengan melakukan pemetaan di seluruh daerah yang ada.
“Kita mempunyai kas titipan selain di kantor pusat Kendari, kas titipan itu perannya sama seperti BI dengan menggandeng perbankan misalnya kas titipan di Baubau kita gandeng BNI Baubau, di Kolaka kita gandeng BRI Kolaka dan di Kota Raha kita gandeng BRI Raha,” jelasnya.
Melalui kas titipan itu, BI mendapatkan informasi berapa banyak kebutuhan uang masyarakat dan berapa uang yang disalurkan ke masyarakat. (A)