ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebagai salah satu daerah penghasilan pertanian dan perkebunan di Sulawesi Tenggara (Sultra), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur), terus berupaya mengembangkan produksi tanaman nilam di daerah itu.
Bupati Butur, Abu Hasan ditemui awak media di Kendari, Selasa (5/11/2019) menerangkan, dengan potensi Butur sebagai daerah sejuk dan subur yang hampir semua potensi pertanian dan perkebunan. Pihaknya pun akan mendorong pengembangkan tanaman nilam.
“Tapi memang kalau Nilam ini kita fasilitasi belum terlalu optimal, karena saya lagi fokus untuk memfasilitasi pertanian organik, pangan beras dan non beras. Saya masih fokus untuk memfasilitasi nelayan tangkap maupun budidaya,” terangnya.
Baca Juga : Tiga Produk Asal Butur Ini Laris Manis di Pameran HPS
Meski begitu, Abu Hasan mengaku, dengan melihat prospek tanaman nilam, kedepan pihaknya akan memberikan subsidi kepada para petani nilam. Apalagi memang sekarang, masyarakat di Buton banyak yang menanam nilam. Tentu juga kita harus memberikan jaminan harga nilam, sehingga petani tidak dirugikan pada saat panen.
“Nilam ini salah satu pilihan masyarakat hari ini, terutama di Kulisusu Barat sampai Bonegunu, itu banyak kawasan tanaman nilam masyarakat. Dan tanaman nilam di Butur sudah berlangsung sejak tiga – empat tahun yang lalu, cuma memang mereka selalu terkendala soal pasar,” katanya.
Namun demikian, akan terus berupaya meningkatkan optimalisasi nilam, terlebih dengan adanya teknologi baru. Dengan optimalisasi tanaman nilam di Butur nantinya, sambungnya, dapat menambah pendapatan petani di Butur.
Baca Juga : 800 kg Beras Organik Butur Ludes Terjual di Pameran HPS
Selama ini, katanya, hasil panen nilam petani di Butur banyak dikirim ke kabupaten Kolaka. Hal itu dilakukan, lantaran harga pasaran nilam di Butur cenderung tidak stabil.
“Kalau lahan di Butur itu tidak perlu disiapkan secara khusus, tapi lahan butur itu sangat tersedia untuk semua komoditas pertanian dan perkebunan. Tinggal masyarakat yang sekarang saya dorong agar masyarakat butur itu menjadi masyarakat yang bekerja. Tidak boleh malas, tidak boleh berpangku tangan. Mereka harus menjadi masyarakat bekerja,” bebernya.
Meski saat ini petani di Butur masih fokus pada pengembangan beras organik, kelapa dan jambu mente. Tapi kedepan, Abu Hasan optimis pengembangkan tanaman nilam dapat di fokuskan demi kesejahteraan petani di daerah itu. (b)
Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Kiki