Banjir dan Tanah Longsor di Lalolara, Wanita Hamil Terselamatkan

46

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sekitar lorong Lumba-Lumba, Kelurahan Lololara, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ratusan warga Lumba-Lumba di evakuasi dalam peristiwa tersebut.

Awalnya cuaca di langit kendari cerah dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi hujan lebat. Namun ketika jam istrahat, anak sekolah yang sedang bermain tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya awan hitam dan angin kencang. Seketika langit hitam menumpahkan air hujan tanpa henti.

Hujan yang turun berjam-jam mengakibatkan sungai Wanggu meluap hingga merendam perumahan di sekitar lorong Lumba-Lumba yang tepat berada di samping sungai Wanggu. Wargapun berusaha menyelamatkan diri dari kepungan banjir yang diperparah dengan adanya tanah longsor.

Sementara itu, warga Lumba-Lumba yang tergabung dalam kelompok kampung siaga nencana (KSB) dan taruna siaga bencana (Tagana) langsung manjalankan aksi penyelamatan siaga bencana. Kemudian dilakukan kordinasi dan komunikasi dengan lembaga penanggulangan bencana lainnya seperti Dinas sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota/Provinsi dan lainnya.

Mulanya masing-masing anggota KSB dan Tagana membunyikan kentongan sebagai tanda darurat banjir dan tanah longsor. Dilanjutkan dengan aksi evakusi ketika truk dan mobil dari berbagai lembaga penanggulangan bencana tiba di lokasi kejadian.

Salah satu aksi yang paling dramatis ketika KSB dan Tagana mengevakusi wanita hamil yang akan segera melahirkan. Berkat kerjasama yang baik antara KSB dan Tagana, akhirnya wanita tersebut berhasil terselamatkan dari kepungan banjir.

Wanita tersebut untuk sementara berada di tenda pengungsian untuk mendapatkan pertolongan pertama. Jika memungkinkan dia akan segera dilarikan ke rumah sakit untuk melahirkan normal atau sesar.

Warga lainnya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sementara ini tinggal di tenda pengungsian. Pemerintah melalui lembaga terkait juga telah menyalurkan bantuan makanan dan minuman.

Namun tunggu dulu, semua kejadian tersebut hanyalah simulasi. Direktur Perlindungan Sosial Bencana Alam Kementrian Sosial RI Margowiyono berharap dengan adanya simulasi ini, masyarakat dapat lebih sigap jika bencana banjir dan tanah longsor benar-benar terjadi. Tentu tidak mudah mengadakan simulasi seperti itu karena membutuhkan anggaran banyak, olehnya diharapkan pemerintah daerah bisa menganggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Saya berharap latihan-latihan simulasi seperti ini dilanjutkan secara berulang. Bukan saja di warga di lorong Lumba-Lumba ini tapi warga keluarahan lain di Kota Kendari perlu mendapatkan latihan menghadapai bencana,” kata Margowiyono usai peragaan simulasi bencana di Kendari, Jum’at (18/9/2015).

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Iskandar mengatakan, rencananya pembentukan KSB dan Tagana akan dibentuk lagi di beberapa titik yang rawan bencana di Kota Kendari. KSB dan Tagana bisa menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana.

“Pertimbangan simulasi ini diadakan di Lalolara karena hampir setiap tahun daerah ini dikena banjir. Dengan adanya latihan simulasi ini diharapkan ada kewaspadaan dari masyarakat dan ketika terjadi bencana mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan,” kata Iskandar.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini