ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi adanya sebuah sekolah swasta (SDS) yang hanya memiliki satu gedung sekaligus satu ruangan di Kecamatan Mataoleo. SDS Batu Sempe namanya. Pemda Bombana merencanakan penambahan satu gedung (ruang belajar) di sekolah itu pada tahun 2019 ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana, Abdul Rauf Abidin mengatakan, SDS Batu Sempe menjadi satu-satunya wadah bagi anak-anak di desa itu untuk menimba ilmu, meski dengan segala keterbatasan. Mereka harus melewati jarak yang cukup jauh untuk bisa sampai ke desa lain untuk bersekolah.
Dikatakan, pihaknya bisa saja mengusulkan bantuan ke pusat berupa penambahan sarana dan prasarana melalui bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Kendati sekolah tersebut mesti memenuhi beberapa indikator, diantaranya jumlah siswa yang saat ini masih sangat minim yaitu hanya 50 orang murid.
” SDS Batu Sempe memang hanya miliki satu gedung. Ketika dimasukkan dalam DAK tahun ini, maka akan sulit diakomodir oleh pemerintah pusat atas minimnya indikator yang ada. Kecuali di tahun 2020, itupun akan dilihat progress sekolah, apakah siswanya bertambah atau belum,” ungkap Abdul Rauf di ruangannya ,Selasa (22/1/2019).
Sebagai alternatif, lanjut Abdul Rauf, pihaknya segera memasukkan usulan penambahan gedung dengan jumlah satu unit dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada pertengahan tahun ini. Fisik bangunannya akan diupayakan berdiri dan bisa dimanfaatkan minimal di bulan Desember 2019 nanti.
” Tidak ada jalan lain. Sekolah ini harus secepatnya kami bantu sarana belajarnya termasuk tenaga gurunya. Sebab, ini merupakan kewajiban kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” terangnya.
Lanjutnya, selain rencana pembangunan SDS Batu Sempe, ternyata pihaknya telah merencanakan penambahan masing-masing satu unit gedung untuk beberapa sekolah di tiga zona wilayah di Bombana. Yakni, penambahan satu unit gedung pada salah satu sekolah swasta di Kecamatan Mata Usu, satu unit gedung di salah satu SD swasta di Kabaena, dan satu unit gedung SD swasta di wilayah Poleang.
” Penambahan sarana dan prasana sekolah di daerah ini tidak semudah itu terakomodir secara keseluruhan, semua butuh tahapan yang salah satunya melalui pemenuhan indikator,” tutupnya. (a)