ZONASULTRA.COM,KENDARI –Pasca penetapan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam, sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 23 Agustus 2016 lalu atas dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian izin pertambangan nikel di dua kabupaten Sultra.
Publik pun mulai menghubungkan sejumlah aset yang dimiliki sang gubernur sebagai bagian dari hasil tindak pidana korupsinya.
Seperti rumah pribadinya yang berada seputaran Lepo-lepo tepatnya di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia.
Tak sulit menemukan kediaman penguasa daerah Sultra ini. Kediamanya tepat berada di depan ruas jalan.
Rumah bercat kuning gading yang dibangun diatas lahan seluas satu hektar itu pun berbeda. Bangunanya mencolok dari rumah-rumah dan deretan ruko yang menghimpitnya.
Kesan megah dan mewah sudah mulai terlihat dari luar. Dimulai dari pagar rumah. Pintu pagar bahkan dibuat dengan ukiran inisial nama orang nomor satu di Sultra, NA.
Jika dilihat, bangunan rumah Nur Alam bergaya mediterania. Rumah ini pun terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan pertama berupa bangunan satu lantai. Selanjutnya bangunan tengah dan belakang bangunanya terdiri dari tiga lantai.
Selain karena desain dan bangunanya yang super besar. Fasilitas di rumah ini pun tak biasa. Menurut slah satu sumber awak media ini yang pernah berkunjung ke rumah wakil mantan ketua DPR Sultra itu, hunian ini di lengkapi lift, ruangan pertemuan yang bisa menampung sampai 30-an orang, kolam renang, taman dan garasi. Fasilitas interior didalam rumah pun tampak special dan mahal yang dipesan khusus dari luat Sultra.
“Lihat kursinya, patung-patung dan lampu-lampu, barang mahal itu semua. Taksiran kotor saya rumah itu nilainya sekitar 50 milyar sdh termasuk mobil dan isinya ” ujar sumber Zonasultra.com, Kamis (25/8/2016) lalu.
Saat KPK menggeledah rumah pada Selasa 23 Agustus 2016, ada tiga koleksi mobil mewah yang sedang terparkir di garasi antara lain Alphard senilai Rp 600 juta. Mercedes Bens senilai senila Rp 800 juta dan Jeep Wrangler senilai Rp 500 juta.
Ditahun 2014 lalu, isu rumah mewah sang gubernur pernah mencuat. Mengutip halaman Tempo.co ditahun 2014 lalu, media tersebut pernah mewawancarai pekerja yang sedang merenovasi rumah pria yang baru saja menyandang gelar doctor di Univeristas Nasional Jakarta (UNJ).
Saat itu si pekerja mengaku dia berasal dari wilayah Jawa. Menurut si pekerja, saat itu dia bersama sekitar 20 orang kawanya sudah berada di Kendari selama 4 tahun untuk merenovasi. Di awal renovasi jumlah pekerja bahkan sampai 50 orang.
” Saya kurang tahu kenapa panggil orang luar. Gaji kami 150 ribu perhari jadi kali saja sebulan hanya untuk bayar gaji bisa sampai ratusan juta ” ujar pekerja saat ditemui pada Desember 2014.
Dengan kondisi seperti itu jika ditotal setahun, untuk pekerja 25 orang sudah menghabiskan Rp 1,2 miliar. Jika dikalikan empat tahun pembangunan mencapai Rp 4,8 miliar. Angka ini belum termasuk jika pekerjanya berjumlah dua kali lipat seperti saat awal membangun.
Hal tersebut di benarkan oleh salah seorang tetangga Nur Alam, menurutnya kediaman pribadi Nur Alam sebelumnya tidak semegah seperti sekarang.
Bahkan menurutnya untuk mewujudkan hunian “impian” Nur Alam, membeli tanah milik tetangganya untuk menambah . Nilainya cukup fantastis 1 miliar lebih.
” iya karena masih mau menambah lagi bangunan mungkin sementara lahanya sudah tidak cukup,” ujar sang tetangga yang menolak disebutkan identitasnya.
Penulis : Tahir Ose