BI Sultra Turunkan Stok Uang di Bulan Puasa dan Lebaran Tahun Ini

177
Kepala KPw BI Sultra, Bimo Epyanto
Bimo Epyanto

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menurunkan kesiapan uang kartal dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran idul fitri tahun 2021.

Akibat pandemi Covid-19 menjadi alasan BI Sultra mengambil kebijakan itu. Kepala KPw BI Sultra, Bimo Epyanto mengatakan, kebutuhan uang di periode ramadhan dan idul fitri 2020 dan 2021 ini tidak setinggi periode normal di tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya memperkirakan kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi di bulan ramadhan dan idul Fitri 2021 sekitar Rp1,6 Triliun.

“Kita lihat kondisi tahun 2020 kemarin, maka kebutuhan uang kartal untuk ramadhan dan idul fitri di 2021 ini kami turunkan estimasinya,” ujarnya saat ditemui di kantor BI Sultra, Selasa (16/3/2021).

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Meski begitu, BI Sultra berkomitmen untuk tetap menyediakan uang kartal itu dalam jumlah yang cukup, baik secara keseluruhan totalnya maupun nominalnya, apakah itu pecahan 10 ribu, 5 ribu, 20 ribu dan 100 ribu akan diupayakan tetap cukup dan dalam kondisi yang layak.

Tahun 2020 kemarin, perkiraan BI Sultra terhadap kebutuhan uang kartal untuk membiayai ramadhan dan idul fitri sekitar Rp2,1 triliun. Namun realisasinya hanya sekitar Rp1,5 triliun.

Hal tersebut pun menjadi bukti bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas masyarakat tidak terkecuali pada bulan puasa dan idul fitri.

Bimo juga mengatakan bahwa BI tidak membuka layanan penukaran uang langsung kepada masyarakat. Itu dilakukan karena aturan Kantor Pusat BI terkait pelaksanaan protokol kesehatan masih berlaku.

“Kami hanya menyalurkannya melalui perbankan, kami tidak melakukan kas keliling lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk membuat penukaran uang kecil itu bisa dilakukan di semua bank,” ujarnya.

Untuk diketahui, kebutuhan uang di Sultra sepanjang tahun 2021 kurang lebih Rp5,3 triliun, atau turun 10,3 persen dari tahun sebelumnya periode yang sama sekitar Rp5,9 triliun. Menurutnya, pemulihan ekonomi secara umum mulai terjadi, namun prosesnya berjalan lambat. (a)


Penulis: M11
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini